7 Pemuda Acak-acak Lapak Pedagang Es Teh Solo di Ciledug, Uangnya Dirampas

Tidak cukup merusak lapak dagangan korba,  para pelaku juga mengambil uang dagangan korban

Editor: Joseph Wesly
.(Dokumentasi Humas Polsek Ciledug.)
PREMAN PERAS PEDAGANG- Kondisi gerobak teh Solo milik korban yang dirusak oleh pelaku kekerasan di Paninggilan, Ciledug, Jumat (14/2/2025). Tak hanya merusak dagangan, para pelaku juga mengambil uang korban. (Dokumentasi Humas Polsek Ciledug.) 

Selain itu, dia juga dijerat dengan pelanggaran terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

Preman Peras Guru TK

Dua orang preman yang mengamuk  di depan anak taman kanak-kanak di Tangerang Selatan, akhrinya ditangkap Polres Tangsel.

Kedua preman yang ditangkap adalah SM dan NH.

Keduanya mengaku di hadapan anak-anak yang sedang berlatih marching band pada Jumat (14/2/2025) karena tidak diberi uang.

Seorang di antara pelaku juga mengeluarkan pisau sambil mengacam para guru TK. Aksinya yang mengeluarkan pisau membuat para murid TK berhamburan.

Pelaku juga mendorong dan menendang peralatan marching band yang sebelumnya digunakan untuk latihan.

Pelaku juga menantang sosok yang merekam video mereka marah-marah. 

“Woy, siapa yang videoin gua tadi? Laporin aja sana!” ucap  koordinator dan wali kelas guru di TK,  Annisa (24), menirukan ucapan SM saat itu.

Menurut Annisa, SM mengeluarkan pernyataan itu kepada orangtua murid dan guru yang masih berkumpul di lokasi.

Mendengar tantangan tersebut, orangtua murid dan guru tak segan melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib, meskipun sebelumnya mereka sudah berniat untuk melapor.

Sekitar pukul 16.30 WIB, Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Cisauk datang ke lokasi kejadian. Adapun salah satu orang tua murid yang merekam video insiden tersebut adalah Nurfita, seorang pegawai swasta.

“Saya mulai merekam video preman ngamuk ketika pelaku sudah mendekati anak-anak, sebelum pelaku menodong pisau ke guru TK, Dirga,” ungkap Nurfita kepada Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

Nurfita menjelaskan bahwa setelah preman mengamuk, mereka mengusir anak-anak yang sedang latihan.

“Anak-anak langsung bubar karena dibentak dan dimarahi oleh preman tersebut,” jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved