Tak Cukup 1, Dedi Mulyadi Pecat 133 Kepala Sekolah di Jawa Barat karena Mengizinkan Study Tour
Para kepala sekolah itu berasal dari 111 SMA dan 22 SMK. Seluruh kepada sekolah tersebut disebut telah melanggar Surat Edaran Gubernur tentang study
TRIBUN TANGERANG.COM, BANDUNG- Sebanyak 133 Kepala Sekolah di Jawa Barat, dipecat oleh Dedi Mulyadi.
Para kepala sekolah itu berasal dari 111 SMA dan 22 SMK. Seluruh kepada sekolah tersebut disebut telah melanggar Surat Edaran Gubernur tentang study tour.
Akibatnya, dia memerintahkan UPTD dan Inspektorat menelaah sejauhmana pelanggaran yang dilakukan sekolah tersebut.
"Kami tidak segan untuk melakukan pemberhentian sementara maupun permanen (terhadap kepala sekolah)," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Dedi menjelaskan, apa tugas kepala sekolah jika sudah diberhentikan? Dia mengatakan, kepala sekolah itu kembali mengajar, jadi guru.
"Enggak ada problem, sama juga rektor bisa jadi dosen biasa. Politisi, mantan ketua DPRD bisa jadi anggota biasa," jelas Dedi.
Baca juga: Sudah Dilarang tapi Ngeyel, Siti Faizah Kepsek SMA 6 Depok ASN Pertama yang Dipecat Dedi Mulyadi
Terkait studi industri yang dilakukan SMK, Dedi mengatakan, industri yang terbanyak justru ada di Jawa Barat.
"Kan aneh, industri banyak di Jawa Barat, orang-orang Jawa Tengah, Jawa Timur bekerja di kawasan industri Jawa Barat. Kok orang Jawa Barat studi industrinya ke luar Jabar," katanya.
Menurut Dedi, logika-logika semacam itu, sering bertentangan dengan filsafat pendidikan dan arah kebijakan pendidikan.
Pemprov Jabar mengeluarkan dana triliunan dalam setiap tahun, menyerap anggaran APBD yang cukup besar, demi meringankan beban orang tua terhadap pendidikan yang dijalani anaknya.
Baca juga: Dari Istana Kepresidenan, Dedi Mulyadi Pecat Kepsek SMA 6 Depok usai Dilantik Jadi Gubernur Jabar
"Buat apa pemerintah keluarkan uang triliunan kalau pada akhirnya siswa hambur-hamburkan uang triliunan untuk kepentingan diri dan kesenangan hidupnya saja, termasuk juga barangkali ada kepentingan-kepentingan dari oknum-oknum guru, oknum kepala sekolah," kata Dedi.
Dia menekan, bahwa pemerintah ingin membangun masa depan yang baik dengan sikap pendidikan yang baik.
"Kalau ada uang (harap) tidak dihamburkan, tapi untuk investasi di masa depan," jelas Dedi.
Kepsek SMAN 6 Depok Dicopot
Kepala SMA 6 Depok, Siti Faizah menjadi ASN pertama yang dipecat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Tak perlu pergantian hari, Dedi bahkan memecat Siti Faizah hanya dalam waktu hitungan jam.
Dedi Mulyadi merasa kecewa terhadap Siti Faizah karena masih nekat melanggar aturan yang sudah dibuatnya.
Diketahui sebelum dilantik jadi Gubernur Jawa Barat, mantan bupati tersebut sudah mewanti-wanti kepala sekolah dan guru agar tidak menggelar study tour.
Alasan utama kebijakan tersebut dikeluarkan karena adanya keluhan orang tua murid yang keberatan dengan dana yang harus dikeluarkan.
Pasalnya biaya study tour yang mahal membuat orang tua siswa merasa kewalahan untuk membayar biaya tersebut.
Dedi pun mengeluarkan kebijakn tersebut setelah terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat.
Namun ternyata larangan tersebut dilanggar oleh Kepsek SMA 6 Depok, Siti Faizah.
Lantas, seperti apa sosok Siti Faizah?
Dilansir dari Tribunnews, Siti Faizah merupakan lulusan Magister Pendidikan.
Ia telah menduduki posisi sebagai Kepala SMAN 6 Depok sejak pertengahan tahun 2022.
Sebelum menempati jabatannya kini, Siti Faizah pernah menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Depok dan SMAN 10 Depok.
Berdasarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang beredar, Siti Faizah diangkat menjadi PNS pada Januari 1992.
Artinya, Siti Faizah 33 tahun menjadi seorang abdi negara.
Sebagai kepala sekolah, Siti Faizah kerap muncul di sejumlah kegiatan. Terutama di SMAN 6 Depok.
Misalnya, saat Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Tahun Ajaran 2024/2025 dan HEXA Campus Exhibition & Job Fair 2024.
Alasan SMAN 6 Depok Tetap Berangkat Study Tour
Sebelumnya, Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad memastikan bahwa sekolahnya tetap berangkat study tour.
"Semuanya ikut. Seluruh siswa ada 347 orang, itu dari kelas 11 semua (total 9 kelas)," ucap Syahri Muhammad, Selasa (18/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Syahri menyampaikan, program ini tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat pada Minggu (16/2/2025).
"Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan (Senin)," ungkap Syahri.
Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat sehari setelah video itu ramai diperdebatkan.
Pasalnya, program KOB yang direncanakan pihak sekolah justru memusatkan kunjungan ke PTN di wilayah Surabaya dan Malang, bukan Bali.
Di sana, mereka akan berkunjung ke empat PTN untuk melakukan kunjungan dan memperoleh sejumlah informasi terkait pendaftaran penerimaan mahasiswa baru.
"SMA Negeri 6 Depok itu memperoleh kemudahan-kemudahan untuk informasi perguruan tinggi dan juga dalam hal pendaftaran," ungkap Syahri.
Selain itu, para siswa juga akan menyambangi Desa Kungkuk, Batu, Malang dan tinggal bersama penduduk di sana untuk observasi lingkungan.
"Jadi mereka tinggal di rumah penduduk desa, ikut bertani, ikut beternak, dan sebagainya, sekaligus melakukan observasi lingkungan, baik itu sifatnya lingkungan alamnya maupun kebudayaannya," ujar Syahri.
Sedangkan, kata Syahri, kunjungan ke Bali merupakan rangkaian akhir perjalanan untuk berwisata.
Sementara itu, siswa atau wali murid yang kesulitan membayar biaya Rp3,8 juta akan mendapatkan bantuan dari komite sekolah.
"Ada sebuah budaya baik yang kami pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu," jelas Syahri.
"Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Hotman Paris Murka Dengan Kepala Desa Cianaga Usai Balita Meninggal Karena Cacingan |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi Dikritik Atalia Praratya Soal Satu Kelas SMA Negeri Diisi 50 Orang |
![]() |
---|
Siswa SMAN 6 Garut Akhiri Hidup, Ayah Bergetar Tahan Emosi Dengar Pengakuan Guru Fisika yang Berbeda |
![]() |
---|
Pernikahan Anak KDM dan Irjen Karyoto Berujung Maut, Muncul Desakan Pertanggungjawaban Hukum |
![]() |
---|
Putri Karlina, Maula Akbar dan Dedi Mulyadi Minta Maaf Soal Insiden Maut saat Pernikahan di Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.