Ramadan 2025

Apakah Puasa Bisa Bantu Mengurangi Gejala Maag? Ini Penjelasan Dokter Ngabila Salama

Selain alasan keagamaan yang mewajibkan umat muslim berpuasa pada bulan suci Ramadan, puasa rupanya dapat membantu mengurangi gejala maag yang dialami

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Istimewa
RAMADAN - Ilustrasi buka puasa. Selain alasan keagamaan yang mewajibkan umat muslim berpuasa pada bulan suci Ramadan, puasa rupanya dapat membantu mengurangi gejala maag yang dialami seseorang. 

Misalnya, kopi, teh, soda, dan minuman asam seperti jus jeruk.

Alih-alih minum asam, penderita bisa minum air putih atau susu yang rendah lemak untuk menjaga keseimbangan asam lambung.

"Jangan langsung tidur setelah sahur. Beri jeda setidaknya 1-2 jam sebelum tidur agar makanan bisa dicerna dengan baik," kata Ngabila.

Selain itu, dia menyarankan agar seseorang jangan terlalu makan berlebih saat sahur. Melainkan, makanlah secukupnya tapi bernutrisi.

Begitupula dengan berbuka puasa, sebaiknya seseorang yang memiliki riwayat maag atau GERD, menghindari makanan yang terlalu berminyak dan pedas.

"Gorengan dan makanan pedas bisa memicu iritasi lambung dan memperburuk gejala GERD," kata dia.

"Berbuka dengan yang lembut dan mudah dicerna, mulai dengan kurma, pisang, atau sup hangat sebelum makan berat (disarankan)," imbuhnya.

Menurut dia, penderita maag atau GERD diharapkan tidak langsung makan dalam porsi besar, melainkan bertahap hingga ke menu utama.

Selain itu, minum air pituh yang cukup di antara waktu berbuka dan sahur penting dilakukan agar tubuh tidak dehidrasi

"Tapi hindari minuman dingin dan bersoda. Minuman bersoda dapat meningkatkan tekanan di lambung dan memicu refluks asam," pungkas dia. (m40)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved