Dipecat sebagai Menteri, Satryo Brodjonegoro Sebut Prabowo Alergi Demo, Menteri Pigai Bilang Begini

Dia dipecat Prabowo sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) pada Rabu (19/2/2025)

Editor: Joseph Wesly
(ADRYAN YOGA PARAMADWYA/KOMPAS)
DIPECAT PRABOWO- Eks Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan Prabowo alergi demo. (ADRYAN YOGA PARAMADWYA/KOMPAS) 

"Demonstrasi kan parlemen jalanan. Ya boleh dong. Emang kenapa enggak boleh? Alergi? Kok alergi?" kata Pigai.

Sebagai salah satu sosok yang menjadi bagian dari perjalan politik Presiden Prabowo, ia menegaskan bahwa Presiden tidak alergi dengan demonstrasi.

"Ada enggak kami melaporkan satu orang saja? Kami enggak pernah, biasa aja. Demonstrasi ya, apalagi (melaporkan warga, red) demonstrasi," jelasnya.

Kontroversi Mantan Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro

Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan mantan menteri Mendikti Saintek yang dilantik pada periode awal Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo.

Sosoknya menjadi perhatian kala para ASN Kemendikti Saintek melakukan unjuk rasa pada Senin (20/1/2025).

Dilansir dari Kompas.com, ASN Kemendikti Saintek berunjuk rasa untuk menyatakan bahwa mereka bukan pegawai pribadi Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro dan istri.

Unjuk rasa itu juga dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo.

Baca juga: Cuma Bekerja 4 Bulan, Satryo Soemantri Brodjonegoro Mengaku Mundur Bukan Dipecat

Selain itu, Satryo juga didemo karena permasalahan tukin dosen ASN yang belum juga dicairkan. 

Polemik efisiensi anggaran juga sempat membuat Kemendikti Saintek disorot terkait alokasi anggaran KIP yang disebut akan terdampak.

Walau Satryo memastikan KIP tidak dipotong, namun mahasiswa telah lebih dulu menunjukkan reaksi.

Polemik alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan KIP Kuliah menjadi salah satu poin tuntutan mahasiswa saat berdemonstrasi di kawasan Monumen Nasional, Senin (17/2/2025).

Kebijakan efisiensi anggaran di Kemendikti Saintek dinilai mahasiswa berpotensi memangkas anggaran pendidikan sehingga menyebabkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Setelah kisruh tersebut, Presiden Prabowo diketahui melakukan reshuffle kabinet dan mengganti posisi Mendikti Saintek dengan melantik Brian Yuliarto pada Rabu (19/2/2025).

Belakangan, Satryo memberikan klarifikasi bahwa dirinya bukan dipecat, melainkan mengundurkan diri dari posisi Mendikti Saintek.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved