Sumatera Utara Jadi Provinsi yang Warganya Paling Banyak Terjerat TPPO Online Scam di Myanmar
Rata-rata sebenarnya mereka ini adalah anak-anak muda yang terjebak iming-iming bekerja dengan pendapatan tinggi lewat media online dengan bekerja d
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)
TPPO ONLINE SCAM- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding (kiri) konfrensi pers di Terminal VIP Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten, Selasa (18/3/2025). Warga Sumatera Utara menjadi tempat asal korban TPPO terbanyak yang dipaksa bekerja menjadi online scam di wilayah yang berbatasan langsung dengan Thailand tersebut. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Sebanyak 554 Warga Negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Myawaddi, Myanmar.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding mengatakan, ratusan PMI ilegal yang berhasil dipulangkan ke Tanah Air itu berasal dari 35 provinsi.
Ratusan orang tersebut menjadi korban TPPO lantaran tergiur bekerja dengan penghasilan atau gaji yang tinggi di luar negerk meskipun ditawarkan oleh orang yang tidak dikenal melalui aplikasi Sosial Media (Sosmed).
"Rata-rata sebenarnya mereka ini adalah anak-anak muda yang terjebak iming-iming bekerja dengan pendapatan tinggi lewat media online dengan bekerja di restoran atau hotel di 2 negara yaitu Kamboja atau Thailand," ujar Karding kepada awak media di Terminal VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (18/3/2025).
Adapun Sumatera Utara menjadi tempat asal korban TPPO terbanyak yang dipaksa bekerja menjadi online scam di wilayah yang berbatasan langsung dengan Thailand tersebut.
Dari 554 orang yang dipulangkan ke Indonesia, 133 diantaranya tinggal di Sumut yang diikuti oleh 75 warga Jawa Barat, 68 warga Bangka Belitung, 51 orang asal Jakarta, hingga 39 orang dari Sulawesi Utara.
"Kemudian ada 27 orang dari Kalimantan Barat, Riau 22 orang, Jawa Timur 22 orang, Jawa Tengah 15 orang, Aceh 11 orang, Banten 9 orang, Nusa Tenggara Barat 9 orang, Lampung 8 orang, Sumatera Barat 4 orang, Sulawesi Tengah 4 orang, Bengkulu 4 orang, Jambi 3 orang, Bali 3 orang, Yogyakarta 3 orang, Papua Barat 2 orang, Kalimantan Selatan 2 orang," paparnya.
"Dan dari Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Bangka, Tangerang, Maluku Utara dan Nusa Tenggata Timur masing-masing 1 orang," paparnya.
Menurut Karding para korban TPPO tidak mengetahui kalau mereka hendak dipekerjakan di Myanmar. Sebab perjalan luar negeri yang disampaikan ialah ke Thailand.
Akan tetapi setibanya di Negeri Gajah Putih, korban TPPO diminta menaiki satu unit mobil dan dibawa hingga ke suatu daerah yang berbatasan langsung dengan Vietnam.
"Nah mereka ini hanya tau kerja di Thailand, kemudian mereka dijemput oleh seseorang dan dibawa ke tempat di mana ternyata itu sudah wilayah Myanmar," tuturnya.
"Jadi Myawaddi itu memang daerah yang berbatasan langsung dengan Thailand yang dipisahkan oleh sebuah sungai saja, sehingga tidak kelihatan banget kalau mau keluar negeri lagi," terangnya.
Dengan adanya data tersebut Karding menilai, penipuan lowongan kerja menjadi online scam di Myanmar tersebut telah merambah ke seluruh pelosok negeri secara merata.
Ia pun meminta kepada masyarakat agar memperhatikan rekam jejak perusahaan yang menawarkan pekerjaan terlebih dahulu apabila menerima tawaran dari luar negeri.
Pasalnya tidak hanya warga Indonesia saja yang menjadi korban TPPO tersebut, melainkan dari berbagai negara lainnya.
"Nah lokasi Myawaddi ini mirip itu sebuah kampung yang mana di sekitarnya juga sama pekerjakan orang-orang yang sekarang terjerat TPPO dari semua negara," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, ratusan Pekerja Migran Indonesia ilegal itu dipulangkan dari Myanmar melalui Thailand menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan mengatakan, membagi kepulangan ratusan korban TPPO ke Indonesia menjadi tiga kloter.
"Pemulangan ini dilakukan dengan tiga gelombang yang diberangkatkan dari Bangkok ke Bandara Soekarno-Hatta yaitu pertama pagi ini, gelombang ke dua nanti sore dan kloter ke tiga itu besok," ujar Budi Gunawan.
"Untuk dua gelombang hari ini jumlahnya ada 400 orang dan esok hari terdapar 154 orang yang seluruhnya korban online scam di Myanmar," sambungnya.
Adapun ratusan WNI yang dipulangkan tersebut terdiri dari 449 pria dan 105 wanita. Selanjutnya mereka akan ditampung untuk sementara waktu di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur guna menjalani pelayanan kesehatan terlebih dahulu.
Pasalnya selama berada wilayah konflik di Myawaddi, Myanmar, ratusan WNI tersebut mengalami tindakan kekerasan baik secara fisik maupun mental.
"Para korban telah mengalami berbagai tekanan fisik, pemukulan, dan bahkan diancam akan diambil organ tubuhnya oleh para pelaku di Myanmar," kata dia.
"Selain itu paspor mereka juga diambil dan dilarang berkomunikasi ke luar, jad tindakan ini sangat kuat penyanderaan dalam mafia online scam internasional," paparnya.
Budi mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur akan pekerjaan di luar negeri dengan gaji yang diiming-imingi besar, sebelum melakukan pengecekan lebih lanjut lagi.
"Korban juga akan mendapatkan bantuan logistik, layanan kesehatan, sebelum mereka dipulangkan ke wilayah masing-masing rumahnya. Kami akan memastikan apakah mereka semua korban, atau ada indikasi pelaku," jelas Budi.
Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com kedatangan ratusan WNI tersebut disambut oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian PPA, Kementerian Dalam Negeri, jajaran TNI-Polri, serta Duta Besar Thailand. (m28)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Dituding Usir WNI agar Kerja di Luar Negeri, Menteri P2MI: Kapasitas Saya Kasih Pencerahan |
![]() |
---|
2 Jenazah PMI yang Meninggal di Korsel Dipulangkan ke Tanah Air Melalui Bandara Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
Menteri Karding Paparkan Kronologi Pekerja Migran Meninggal Dunia di Korea Akibat Kecelakaan Kerja |
![]() |
---|
3 Anak Buah Kapal yang Meninggal di Korea Selatan Dipulangkan ke Tanah Air Lewat Bandara Soetta |
![]() |
---|
Menko Polkam Ungkap Korban TPPO Online Scam Myanmar Disetrum hingga Diancam Organ Tubuhnya Diambil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.