Penampakan Rumah Tempat Marcellino Raun Simpat Mayat Sepupunya Jefry Raun dalam Freezer 2 Tahun
Sosoknya biasa saja (pelaku), cuman emang jarang kita liat, karena pertama masuk sini, sebagai normal aja bayar iuran setiap bulan, tidak curiga
Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
MAYAT DALAM FREEZER-Suasana rumah tempat kejadian perkara kasus mutilasi yang dilakukan Marcellino terhadap Jefry Raun di Vila Tomang Baru, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (22/3/2025). Marcellino menyimpan mayat Jefry Raun dalam freezer 2 tahun karena dendam dikasri. (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico).
Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, PASAR KEMIS - Polresta Tangerang mengungkap kasus mutilasi yang dilakukan Marcellino Raun (24) terhadap saudaranya sendiri, yakni Jefry Raun (54) di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Saat TribunTangerang.com mendatangi lokasi, suasana di sekitar rumah tempat kejadian kasus mutilasi terlihat sepi, dengan hanya sedikit aktivitas warga yang melintas.
Pintu rumah yang menjadi saksi bisu peristiwa mengerikan tersebut tampak tertutup rapat, dan terlihat rantai dan gembok mengunci pagar hitam itu.
Saat melihat ke area teras, nampak barang-barang berserakan dan berantakan.
Beberapa benda terlihat tergeletak di lantai seperti mesin cuci, kawat, dan alat jemur yang tergeletak tak teratur di antara kain-kain yang berserakan.
Sementara suasana di lingkungan sekitar nampak sepi, karena Tempat Kejadian Perkara berada di tengah-tengah pemukiman warga perumahan.
Adapun lokasi mutilasi itu terjadi di Vila Tomang Baru, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca juga: Pria di Kabupaten Tangerang Mutilasi Sepupu, Jasad Korban Disimpan 2 Tahun dalam Lemari Pendingin
Sampai akhirnya, Ketua RT Suharsono RT 06 RW 13 secara singkat menceritakan bahwa salah satu warganya, Marcellino telah diamankan setelah diduga melakukan aksi mutilasi terhadap saudaranya, Jefri.
Ketua RT mengungkapkan bahwa warga setempat sangat terkejut dengan kejadian tersebut, karena pelaku dikenal sebagai pribadi seperti warga biasa yang tidak menonjolkan perilaku mencurigakan.
"Sosoknya biasa saja (pelaku), cuman emang jarang kita liat, karena pertama masuk sini, sebagai normal aja bayar iuran setiap bulan, tidak curiga, karena biasa aja, kaya orang pada umumnya," kata Suharsono kepada TribunTangerang.com, Sabtu (22/3/2025).
Suharsono menceritakan bahwa pelaku telah tinggal di lingkungan mereka sejak 2022 dan dikenal sebagai sosok yang tidak menonjol.
Karena pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan, Suharsono kaget ketika ada polisi datang ke wilayahnya.
"Gak ada kecurigaan sama sekali, kaget, apalagi dibilang ada mayat, padahal mayat gak disini," kata Suharsono.
Suharsono juga menceritakan pengalaman saat polisi datang untuk mengonfirmasi apakah pelaku benar mengontrak di wilayahnya.
"Saat polisi datang, beliau mengonfirmasikan apakah pelaku benar mengontrak di wilayah saya, dan saya jawab benar," ujarnya lagi.
Ia mengungkapkan bahwa pelaku selama ini tinggal sendiri tanpa keluarga di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, bahwa dalam 8 bulan terakhir, pelaku jarang terlihat mengisi rumah yang ia kontrak.
"8 bulan terakhir selalu kosong rumah kontrakannya, sebagai warga juga udah beberapa bulan ga bayar iuran," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, menjelaskan aksi mutilasi itu dilakukan pelaku pada Desember 2025 lalu.
Baktiar mengatakan, pelaku mulai merencanakan aksi pembunuh dan mutilasi itu setelah mendapatkan perlakuan kasar dari korban.
Sampai akhirnya pelaku menikam leher bagian belakang korban beberapa kali, setelah korban keluar dari kamar mandi, sekira pukul 05.00 WIB pagi.
Setelah itu, lanjut Baktiar mengatakan bahwa pelaku kemudian memutilasi korban hingga 8 bagian dengan gergaji besi.
Setelah lima hari bau busuk mulai tercium dari jasad korban, pelaku akhirnya membuang organ dalam korban di sebuah sungai kecil di kawasan Pasar Kemis.
"Pada hari kelima, ketika organ dalam korban mulai busuk, pelaku membuangnya beserta piasu yang dilakukan untuk menikam korban ke sungai kecil di daerah Pasar Kemis," tutupnya. (m30)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Baca Juga
Tiga Bangunan Liar Diduga Jadi Sarang Prostitusi di Pasar Kemis Dibongkar Saptopl PP |
![]() |
---|
Kontrakan Sarang Prostitusi dan Karaoke Ilegal di Pasar Kemis Digerebek, 9 Wanita Malam Diamankan |
![]() |
---|
Banjir Surut, Warga Villa Tomang Pasar Kemis Geram Rumahnya Dipenuhi Lumpur: Jadi Sarang Penyakit |
![]() |
---|
Villa Tomang Baru Pasar Kemis Masih Kebanjiran, Yulius Tak Mengungsi karena Khawatir Barang Hilang |
![]() |
---|
Banjir Setinggi 1 Meter Rendam Puluhan Rumah di Pasar Kemis, Sejumlah Warga Dievakuasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.