6 Fakta di Balik Batalnya Mutasi Letjen Kunto sebagai Pangkogabwilhan I, Ada Sosok Pria Ini

Banyak yang menduga bahwa mutasi yang dikeluarkan akibat adanya kegiatan politik yang dilakukan oleh Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno

Editor: Joseph Wesly
(wikipedia)
MUTASI DIBATALKAN- Letjen Kunto sewaktu menjadi Pangdam III/Siliwangi. Panglima TNI batal memutasi Letjen Kunto menjadi staf khusus KSAD. (wikipedia) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Belum hilang keterkejutan publik soal mutasi Letjen Kunto sebagai Pangkogabwilhan I. Kini publik kembali dikejutkan dengan mutasi baru.

Panglima TNI mengeluarkan surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554A/IV/2025 tanggal 30 April 2025 soal pembatalan mutasi Letjen Kunto.

Sebelumnya Panglima TNI mengeluarkan surat keputusan TNI Nomor Kep/554A/IV/2025 tanggal 29 April 2025.

Isi keputusan tersebut adalah memutasi Letjen Kunto dari posisi Pangkogabwilhan I menjadi staf khusus KSAD. Isinya juga memuat soal mutasi tujuh perwira lainnya.

Namun sehari setelahnya, muncul surat keputusan yang baru soal mutasi tersebut. Isinya mutasi yang sebelumnya sudah dikeluarkan dibatalkan.

Banyak yang menduga bahwa mutasi yang dikeluarkan akibat adanya kegiatan politik yang dilakukan oleh Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Diketahui Try Sutrisno dan ratusan jenderal purnawirawan meminta Wapres Gibran Rakabuming mundur dari posisinya.

Baca juga: Akhirnya Terkuak Alasan Mutasi Letjen Kunto Arief Dibatalkan Panglima TNI, Bukan karena Try Sutrisno

Try Sutrisno adalah  Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI periode 1993-1998 sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) periode 1988-1993.

Try Sutrisno adalah ayah dari Letjen TNI Kunto Arief Wibowo.

Batalnya mutasi tersebut memunculka 6 fakta di baliknya. Berikut ulasannya:

1.Prabowo Tunjukkan siapa palinglima tertinggi

Pengamat Politik Jamiluddin Ringota mengatakan hanya Presiden sebagai Panglima Tertinggi yang memiliki kewenangan untuk menganulir keputusan Panglima TNI. 

Jika benar demikian, maka hal itu menunjukkan posisi kuat Prabowo di tubuh militer.

“Kalau hal itu benar, berarti Prabowo tetap kuat di TNI. Tidak ada sosok lain yang cawe-cawe lebih kuat daripada Prabowo,” tegasnya.

Ia menyebut langkah ini justru menunjukkan sikap tegas dan kontrol penuh Prabowo sebagai Presiden.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved