Jawara Betawi Ngamuk Hercules Hina Sutiyoso: Jangan Ngelunjak, di Atas Langit Ada Langit

Sutiyoso sebelumnya memang merasa kecewa dengan ormas yang menggunakan baret merah layaknya prajurit Kopassus

Editor: Joseph Wesly
(Kompas.com/Labib Zamani dan Instagram.).
HERCULES DISEMPROT JAWARA - Jawara Betawi marahI Hercules setelah Hmenghina eks Gubernur Jakarta, Sutiyoso sudah bau tanah. Sang Jawara mengatakan Sutiyoso memiliki jasa besar terhadap Jakarta dan Negara. (Kompas.com/Labib Zamani dan Instagram.). 

Para Jawara Betawi tak terima jika Sutiyoso dihina sudah 'bau tanah'.

Perkataan Hercules sangat kasar dan tidak menghormati pensiunan jenderal mantan Wadanjen Kopassus tersebut. 

"Nih kami juga anak seorang perwira, seorang tentara merasa tersinggung melihat kelakuan ente Hercules yang seenak-enaknya ngatain seorang perwira Bapak Sutiyoso bau tanah," lanjutnya. 

Hercules diingatkan agar tidak merasa paling hebat. 

Para Jawara Betawi juga mengaku tak takut dengan mantan preman Tanah Abang tersebut. 

"Orang Betawi lagi mantau lo. Kelakuan-kelakuan lo ada saatnya, suatu saat kalau lo udah melampaui batas, kami Jawara Betawi yang akan bertindak," cetusnya. 

Hercules yang sudah menetap di Jakarta sejak puluhan tahun dinilai jawara tersebut telah bertindak sewenang-wenang. 

"Udah dikasih angin segar lu malah ngelunjak. Jangan lu merasa paling hebat, ingat di atas langit, ada langit," katanya. 

Hercules vs Sutiyoso

Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Hercules, sebelumnya mengungkapkan kemarahannya terhadap Sutiyoso, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007). 

Gara-garanya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved