Gubernur Dedi Mulyadi Kembali Buat Gebrakan: Guru dan Pegawai Malas akan Dikirim ke Barak Militer

Ia berencana mengirim guru dan pegawai negeri yang tidak disiplin ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan karakter dan etos kerja

Editor: Joseph Wesly
(TribunJabar.id/Dian Herdiansyah)
BARAK MILITER- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). Gubernur Dedi Mulyadi Kembali Buat Gebrakan: Guru dan Pegawai Malas akan Dikirim ke Barak Militer. (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah) 

TRIBUN TANGERANG.COM, BANDUNG-  Setelah menuai sorotan karena mengirim siswa bermasalah ke barak militer, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini melangkah lebih jauh.

Ia berencana mengirim guru dan pegawai negeri yang tidak disiplin ke barak militer sebagai bagian dari program pembinaan karakter dan etos kerja.

Langkah ini menjadi lanjutan dari program sebelumnya yang menargetkan siswa dengan catatan perilaku buruk seperti tawuran, indisipliner, hingga penyalahgunaan gadget.

Dari Siswa ke Guru: Evaluasi Menyeluruh Dunia Pendidikan

Menurut pria yang akrab disapa Kang Dedi, guru dan tenaga kerja di lingkungan pemerintahan harus menjadi contoh disiplin. Jika tidak, maka mereka pun akan dikirim ke barak militer.

"Ke depan guru yang malas atau pegawai yang malas akan dimasukkan barak tentara," ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari TribunJabar.id.

Dedi menilai, maraknya perilaku menyimpang pada pelajar tak bisa dilepaskan dari lemahnya sistem pendidikan dan kewibawaan pengajar.

"Sistem pembelajaran dan kewibawaan guru menjadi faktor utama anak-anak bersikap tak terkendali. Maka evaluasi harus total, bukan hanya siswa, tapi juga gurunya," tegasnya.

Bukan Pendidikan Militer, tapi Pemulihan Kedisiplinan

Dedi menegaskan, barak militer bukan dimaksudkan sebagai pendidikan militer, melainkan sarana penguatan karakter. Program ini mencakup pelatihan fisik, pengawasan kesehatan dan psikologis, hingga pembinaan pola hidup sehat seperti minum air putih, olahraga, dan makan bergizi.

Program ini berada di bawah kendali bupati dan Dandim, serta diawasi langsung oleh Danrem dan Polri.

Warga Pelanggar Ketertiban Juga Akan Disasar

Tak hanya siswa dan guru, warga yang sering membuat onar, mabuk di jalanan, atau melanggar ketertiban umum juga akan dijadikan target program ini.

"Sekitar bulan Juli, orang yang mabuk atau bikin rusuh di jalan akan saya kirim ke barak tentara. Mereka tetap akan mendapat pekerjaan, misalnya di konstruksi, dan diberi honor," ucap Dedi.

Program Diperluas ke Seluruh Wilayah Jawa Barat

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved