Pengunjung RSU Tangsel Lega Usai Polisi Tertibkan Parkir Ilegal Ormas, Warga: Enggak Was-was Lagi

Pengunjung RSU Tangsel kini bisa bernapas lega, sebab penertiban pungutan liar parkir yang selama ini dikelola secara ilegal oleh Ormas.

TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
LAHAN RSU TANGSEL - Suasana RSU Tangsel usai Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan 31 orang sebagai tersangka, 30 di antaranya sudah ditangkap,(TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG - Pengunjung RSU Tangsel kini bisa bernapas lega, sebab penertiban pungutan liar parkir yang selama ini dikelola secara ilegal oleh Organisasi Masyarakat akhirnya dilakukan aparat kepolisian. 

Selama bertahun-tahun, warga mengeluhkan tarif tak jelas karena lemahnya keamanan saat memarkirkan kendaraan di area rumah sakit.

"Alhamdulillah yah, karena akhirnya gak was-was lagi keamanan kendaraan yang diparkir di rumah sakit," kata Ajeng pengunjung RSU, Pamulang, Tangsel, Senin (27/5/2025)

Ajeng kerap merasa tidak tenang saat harus meninggalkan motor di area parkir RSU. Bukan soal besarnya tarif, melainkan soal tidak adanya jaminan keamanan yang layak.

"Saya nggak masalah bayar, tapi yang penting ada tanggung jawab. Kalau motor atau helm hilang, siapa yang tanggung jawab? Selama ini ya enggak ada, jadi buat apa bayar kalau keamanannya enggak dijamin?" kata Ajeng.

Ajeng menilai pengelolaan parkir selama ini tidak transparan dan jauh dari kata profesional. Tidak ada tiket resmi, tidak ada jaminan kehilangan, namun pungutan tetap berjalan.

Sebagai informasi, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkapkan, organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila telah menguasai lahan parkir milik RSU Tangerang Selatan sejak 2017.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan penguasa lahan parkir di RSUD Tangsel.

“Penguasaan lahan parkir di RSUD Tangsel yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila (PP) terjadi semenjak tahun 2017,” kata Wira.

Dalam kurun waktu menguasai lahan tersebut, ormas itu menarik biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Menurut Wira, berdasarkan estimasi harian, rata-rata terdapat sekitar 600 sepeda motor dan 170 mobil yang parkir di area rumah sakit.

“Jika dikalkulasi, potensi pemasukan dari parkir bisa mencapai sekitar Rp2,7 juta hingga Rp2,8 juta per hari. Dalam setahun, jumlah tersebut bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar,” pungkasnya. (m30)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved