Antisipasi Banjir, Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 10 M untuk Bangun Kolam Penampung Air

Sebagai infrastruktur pengendali banjir, embung ini juga akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau dan sumber cadangan air baku bagi masyarakat

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
(Youtube)
BANGUN EMBUNG- Ilustrasi embung. Pemerintah Kabupaten Tangerang gelontorkan anggaran hingga Rp 10 miliar untuk membangun embung atau kolam penampung air di beberapa titik guna mengatasi bencana banjir. (Youtube) 

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Pemerintah Kabupaten Tangerang gelontorkan anggaran hingga Rp 10 miliar untuk membangun embung atau kolam penampung air di beberapa titik guna mengatasi bencana banjir.

Kepala Seksi Perencanaan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Peri Ramdani menjelaskan embung itu juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan sumber cadangan air baku bagi masyarakat.

"Sebagai infrastruktur pengendali banjir, embung ini juga akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau dan sumber cadangan air baku bagi masyarakat," katanya kepada wartawan, Selasa (1/7/2025).

Peri mengatakan pembangunan kolam penampung air itu akan memakan waktu hingga 180 hari.

Dia mengatakan pengerjaan embung Cibadak dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah  (APBD)  senilai Rp 6.614.917.989.

Sementara embung Sudirman, Tigaraksa pembangunannya telah dimulai tahun 2024 dan dilanjutkan pada tahun ini dengan anggaran senilai Rp 4.844.839.928.

Baca juga: Bupati Tangerang Maesyal Rasyid Minta OPD Siaga Hadapi Banjir

"Pembangunan Itu bagian dari solusi untuk  mengurangi dampak negatif bencana banjir yang kerap melanda di Kelurahan Tigaraksa dan tiga desa lain yakni Pematang, Pasir Nangka dan Pete," ungkap Peri.

Tak hanya itu embung juga akan dibangun di tiga kecamatan lain, yakni Solear, Cikupa dan Curug.

Peri mengatakan dalam pembangunan kolam retensi, pihaknya akan melengkapinya dengan pintu air dan pompa pengendali debit air.

Kemudian dilakukan normalisasi di saluran air dan rekayasa jalur drainase baru agar bisa mengalir lancar ke sungai.

lebih lanjut Pemkab Tangerang saat ini telah memiliki 14 pompa untuk menyedot banjir di Kecamatan Kelapa Dua, Kosambi, Teluknaga dan Sepatan.

"Kawasan tersebut merupakan dataran rendah yang menjadi titik kumpul aliran air dari tujuh desa sekitarnya yang menjadikan wilayah ini sangat rawan tergenang air," ujar Feri. (m41) 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved