Kesehatan
Stroke Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Kenali Gejalanya dengan Akronim 'SeGeRa Ke RS'
Untuk mengenali gejala stroke dengan cepat, Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat dengan akronim 'SeGeRa Ke RS'.
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Stroke masih menjadi salah satu penyebab kematian dan disabilitas utama di Indonesia dan dunia.
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Dalam kondisi ini, sel-sel otak tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi, sehingga bisa mengalami kerusakan permanen dalam hitungan menit.
Waspadai gejala stroke: 'SeGeRa Ke RS'
Seperti dikutip ayosehat.kemkes.go.id, untuk mencegah stroke berdampak buruk, ketahui gejala-gejala yang biasanya terjadi pada penderita.
Kemenkes RI mengenalkan gejala stroke dengan akronim “SeGeRa Ke RS”, yaitu:
Se: Senyum tidak simetris, tersedak, atau kesulitan menelan tiba-tiba
Ge: Gerak separuh tubuh melemah mendadak
Ra: Bicara pelo, sulit bicara, atau tidak nyambung
Ke: Kebas atau kesemutan pada separuh tubuh
R: Rabun atau pandangan buram secara tiba-tiba
S: Sakit kepala hebat dan mendadak disertai gangguan keseimbangan
Jika menemukan salah satu dari gejala tersebut, masyarakat diimbau untuk segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan medis tepat waktu.
Penyebab dan faktor risiko stroke
Kementerian Kesehatan memaparkan, bahwa ada sejumlah faktor risiko stroke, antara lain:
- Hipertensi.
- Merokok.
- Penyakit jantung seperti fibrilasi atrium.
- Diabetes.
- Kolesterol tinggi.
- Obesitas.
- Kurangnya aktivitas fisik.
- Konsumsi alkohol berlebih.
- Faktor usia dan riwayat keluarga
Penanganan cepat kunci keselamatan
Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala stroke dan pentingnya penanganan cepat dalam waktu maksimal 4,5 jam sejak gejala pertama muncul, atau yang dikenal sebagai golden period.
Penanganan medis yang dilakukan dalam waktu ini dapat mencegah kerusakan otak yang lebih parah dan meningkatkan peluang pemulihan.
Adapun penanganan yang dilakukan meliputi pemeriksaan menggunakan CT scan atau MRI, pemberian obat trombolitik (jika stroke iskemik), hingga tindakan medis lanjutan seperti kateterisasi atau operasi tergantung jenis stroke yang dialami pasien.
Cegah stroke dengan gaya hidup CERDIK
Jangan Panik, Ini Prosedur Penjaminan Peserta JKN untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas |
![]() |
---|
Lewat Aplikasi Mobile JKN, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Skrining Riwayat Kesehatan |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Jamin Biaya Alat Kesehatan Peserta JKN, Kacamata Paling Banyak Diajukan |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan: Isu Rawat Inap Peserta JKN Hanya 3 Hari Adalah Hoaks |
![]() |
---|
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan, Masa Emas Penentu Tumbuh Kembang Optimal Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.