Sudah Diantisipasi 675 Personel Polisi, Bentrokan PWI LS dan FPI di Pemalang Tetap Terjadi

Keributan terjadi saat Habib Rizieq Shihab tengah melakukan ceramah di hadapan jemaah yang hadir

Editor: Joseph Wesly
(Dok warga/screenshot video sosmed/ TRIBUNJATENG/Indra Dwi Purnomo)
PENGAJIAN RICUH- Kolase korban bentrokan dan Habib Rizieq Sihab. Pengajian yang menghadirkan tokoh FPI Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari. Massa Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan HRS massa dari Front Pembela Islam (FPI) terlibat kericuhan. (Dok warga/screenshot video sosmed/ TRIBUNJATENG/Indra Dwi Purnomo) 

TRIBUN TANGERANG.COM, PEMALANG- Viral bentrokan yang terjadi antara massa dari organisasi masyarakat (ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) dan Front Persaudaran Islam (FPI). 

Bentrokan kedua kubu ini terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025) malam.

Keributan terjadi saat Habib Rizieq Shihab tengah melakukan ceramah di hadapan jemaah yang hadir.

Kala itu Habib Rizieq Shihab datang ke Pemalang untuk melakukan safari dakwah.

Namun acara yang awalnya berlangsung damai berumah menjadi keributan dan betrokan berdarah.

Diketahui Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) sejak awal menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab.

Hal itu juga yang masa dari PWI LS melakukan penyerangan terhadap kegiatan yang menyebabkan kericuhan tersebut.

Polisi kerahkan 675 personel

Meski polisi sudah mengerahkan 675 personel gabungan, namun sayangnya kericuhan tetap terjadi.

Ratusan petugas gabungan tidak mampu mengendalikannya massa sehingga terjadi bentrok yang memakan belasan korban luka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengaku sudah engantisipasi kegiatan tersebut dengan menerjunkan 675 personel gabungan dari kepolisian maupun aparat keamanan lain sejak Rabu (23/7/2025) malam atau sebelum acara pengajian dimulai hingga Kamis (24/7/2025) dini hari.

Baca juga: Kronologi 5 Orang Luka Terkena Sabetan Sajam Akibat Bentrok saat Ceramah Habib Rizieq di Pemalang

"Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu," terangnya.

Hasil rapat juga memutuskan untuk menerjunkan ratusan personel untuk berjaga.

Namun, Artanto mengatakan massa dari dua kelompok ormas tetap melakukan bentrok.

Padahal anggota di lapangan sudah berupaya menenangkan massa tetapi tak terkendali.

"Kegiatan malam, tingkat kerawanan tinggi sehingga terjadi permasalahan tersebut," imbuh Artanto.

Terkait motif atau pemicu keributan, Artanto masih berupaya melakukan penyelidikan. "Kami sedang dalami," terangnya.

Pihaknya juga masih melakukan pendataan jumlah korban akibat bentrok.

Menurut Artanto, korban mencapai belasan dari tiga kelompok yakni PWI LS, FPI dan polisi.

Mereka mengalami luka-luka akibat benda tumpul seperti terkena lemparan batu.

Para korban menjalani perawatan maupun rawat jalan di dua rumah sakit meliputi RSU Siaga Medika Pemalang dan RS Islam Al Ikhlas Pemalang.

"Jumlah korban kami kroscek dulu, data yang kami terima naik turun jadi perlu dipastikan. Yang jelas tidak sampai puluhan hanya ada belasan," katanya.

Dari kejadian ini, Artanto meminta kepada kedua belah pihak yang terlibat bentrok untuk menahan diri.

"Kami imbau dari kedua belah pihak menjaga simpatisan masing-masing agae tidak terulang kembali,"

Di sisi lain, ketika dikonfirmasi soal pengamanan pengajian Rizieq Shihab yang rencana bakal dilakukan di Tegal dan Brebes pada Agustus 2025 mendatang,  Artanto mengungkap bakal melakukan evaluasi.

"Kami masih fokus penanganan masalah ini dulu. Namun, dari kejadian ini menjadi bahan evaluasi.

Berdasarkan rekaman video yang Tribun terima, bentrokan antar dua ormas PWI LS melawan FPI terjadi cukup sengit.

Sekitar ratusan anggota PWI LS yang identik dengan kaos hitam berkumpul di dekat lokasi pengajian Rizieq Shihab sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengawalan kepolisian.

Dalam rekaman video yang berbeda, tampak anggota FPI yang identik dengan pakaian serba putih meneriakkan takbir berulang kali.

Perekam terdengar meneriakkan kata maju berulang kali. Kedua kelompok ini tampak menggunakan senjata tajam maupun bambu atau kayu ketika terjadi keributan. 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved