Diplomat Muda Tewas

Terekam Aktivitas yang Dilakukan Arya Daru saat Berada di Rooftop Lantai 12 Kemenlu Selama 86 Menit

Polisi mengatakan bahwa Arya Daru tewas karena sengaja menghentikan jalur nafas sehingga meninggal lemas

Editor: Joseph Wesly
(Tangkap layar CCTV)
NONGKRONG DI ROOFTOP KEMENLU- Arya Daru terekam sedang berada di rooftop Kemelu. Terekam aktivitas Arya Daru saat berada 86 menit di lantai 12 kantor Kemenlu tersebut. (Tangkap layar CCTV) 

"Untuk apakah itu dilakukan secara selfharm, berdasarkan hasil gelar perkara bahwa adanya pada saat di Kemenlu, itu di rooftop ada kegiatan untuk memanjat tembok. Itu yang dapat menyebabkan memar pada lengan bagian atas kanan," kata Yoga Tohjiwa.

Sementara itu Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil sebelumnya mecurigai adanya beberapa lebam di tubuh Arya Daru saat ditemukan.

Lebam itu, kata Nasir, terlihat pada leher dan pangkal tangan.

Serta seluruh jarinya berwarna biru.

"Bahkan saja juga dapat foto-foto terkait dengan kondisi korban. Di mana seluruh jarinya itu berwarna biru, kemudian ada lebam di leher, ada lebam di pangkal tangan," kata Nasir.

"Itu menyebabkan spekulasi atau isu-isu terkait dengan korban bahwa bunuh diri dan sebagainya, itu menurut saya sangat tidak masuk akal," tambahnya.

Nasir pun mengatakan, scientific crime investigation (SCI) menjadi sangat penting dilakukan oleh kepolisian untuk mengungkap misteri itu.

Ia pun menduga bahwa lebam itu merupakan bukti kekerasan yang dilakukan oleh orang lain.

"Foto-foto itu masih ada sama saya, itu sepertinya ada kekerasan fisik yang dialami oleh korban dan itu menunjukkan bahwa tidak mungkin itu dilakukan sendiri, dan tidak mungkin kemudian tidak ada orang yang melakukannya," ucapnya lagi.

Menanggapi hal itu, Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim membenarkan soal adanya lebam di tubuh Arya Daru.

Namun ia tak bisa menyimpulkan apakah lebam itu karena kekerasan atau hal lain.

"Sebagian ada, apakah itu karena sebab kekerasan tentu ahli kedokteran forensik yang bisa menjelaskan. Tentu ahli kedokteran forensik yang bisa menjelaskan," ungkapnya.

"Itu ciri-ciri memar apakah kekerasan, apakah setiap memar itu kekerasan, itu kan yang tahu kedokteran forensik," tambah dia.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved