Mengenal dan Alasan Roblox Dilarang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk Dimainkan Anak-anak

Kebebasan itu juga yang menajdi bumerang dalam permainan ini. Adegan kekerasan hingga percakapan dan gerakan berbau seksual

Editor: Joseph Wesly
(Foto: Instagram Roblox)
DILARANG MAIN ROBLOX- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, melarang anak-anak bermain permainan digital Roblox. Alasannya ketidakmampuan anak membedakan realitas dan fiksi membuat mereka cenderung meniru adegan-adegan dalam game, termasuk aksi kekerasan. ((Foto: Instagram Roblox) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, mengeluarkan imbuan kepada para pelajar.

Dia melarang anak-anak bermain permainan digital Roblox.

Roblox adalah platform daring yang menyediakan ruang bagi para pengguna untuk bermain, berkreasi, dan belajar teknologi yang memungkinkan pengguna bermain sekaligus menciptakan game sendiri.

Dirancang bagi anak-anak dan remaja, Roblox juga tetap menarik bagi orang dewasa yang ingin menyalurkan kreativitasnya.

Permainan dunia virtual itu membuat para penggermarnya bebas berkreasi.

Kebebasan itu juga yang menajdi bumerang dalam permainan ini.

Adegan kekerasan hingga percakapan dan gerakan berbau seksual membuat game ini juga memiliki sisi buruk.

Akibatnya Roblox kini mendapat sorotan setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti,  melarang anak-anak bermain permainan digital Roblox.

Mendikdasmen sebut ketidakmampuan anak membedakan realitas dan fiksi membuat mereka cenderung meniru adegan-adegan dalam game, termasuk aksi kekerasan yang lazim terjadi di dunia virtual seperti permainan Roblox itu. 

"Sehingga praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak," ujar Abdul Mu’ti saat menghadiri acara peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2025).

Lantas apa sebenanya permain Roblik

Dirangkum dari berbagai sumber, Roblox bukan sekadar permainan biasa.

Pada 2024, platform ini memiliki lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, diperkirakan 40 persen diantaranya berusia di bawah 13 tahun.

Ia adalah platform daring (online) yang menyediakan ruang bagi para pengguna untuk bermain, berkreasi, dan belajar teknologi. 

Dirancang khusus untuk anak-anak dan remaja, Roblox juga tetap menarik bagi orang dewasa yang ingin menyalurkan kreativitasnya.

Platform ini pertama kali diluncurkan oleh David Baszucki dan Erik Cassel pada tahun 2006.

Sejak itu, Roblox berkembang menjadi wadah berisi jutaan game dari berbagai genre—semuanya bisa diakses gratis tanpa membutuhkan perangkat berspesifikasi tinggi.

Yang membuat Roblox semakin istimewa adalah penggunaan bahasa pemrograman Lua yang sederhana, menjadikannya media ideal untuk belajar coding sejak usia dini.

Tak heran jika Roblox kini juga dimanfaatkan di berbagai sekolah dan komunitas sebagai alat pembelajaran interaktif.

Pengguna bisa menjadi apa pun yang kamu inginkan dan bermain di dunia apa pun yang kamu bayangkan, mulai dari game petualangan, balapan, simulasi, hingga role-playing game (RPG), semuanya ada di Roblox.

Hampir semua game di Roblox dibuat oleh pengguna lain.

Roblox menyediakan alat bernama Roblox Studio yang memungkinkan siapa pun, bahkan anak-anak, untuk belajar membuat game mereka sendiri.

Ini menjadikan Roblox tempat yang sempurna untuk mengasah kreativitas dan belajar dasar-dasar pemrograman.

Pemain bisa bermain dan berinteraksi dengan teman-teman atau orang baru dari seluruh dunia, berkolaborasi dalam game, atau sekadar mengobrol di dalam dunia virtual.

Kamu bisa mengunduh Roblox secara gratis dan memainkannya di berbagai perangkat, seperti komputer, HP (iOS/Android), Xbox One, bahkan headset VR. Ini memungkinkanmu bermain dengan teman-temanmu di mana pun dan kapan pun.

Berikut beberapa fitur unggulan yang menjadikan Roblox lebih dari sekadar permainan biasa.

Pemain dapat menciptakan avatar unik yang bisa disesuaikan dengan berbagai pilihan pakaian, aksesori, dan animasi.

Roblox memiliki mata uang virtual Robux yang memungkinkan pemain bisa membelinya dengan uang asli untuk mendapatkan item eksklusif atau mempercepat progres dalam game.

Tersedia fitur chat dan club, yang memungkinkan pemain berinteraksi, berteman, dan mengatur sesi bermain bersama (mabar).

Setiap pemain dapat menaikkan level, membuka tantangan baru, hingga membangun dunia virtual mereka sendiri sesuai kreativitas masing-masing.

Manfaat dan Risiko Bermain Roblox yakni mudah dimainkan, bahkan oleh pemula; tersedia ribuan pilihan game seru dan edukatif; bisa diakses di berbagai perangkat (PC, HP, tablet);  mendukung kreativitas dan pembelajaran coding dan komunitas aktif dan berkembang.

Namun demikian, Roblox memberikan dampat buruk seperti potensi kecanduan jika dimainkan tanpa batasan waktu, risiko bertemu pemain dengan perilaku buruk atau kata-kata kasar dan kemungkinan penipuan dalam jual beli item Robux
 
Roblox adalah lebih dari sekadar platform bermain—ini adalah ruang kreatif yang menyatukan hiburan, teknologi, dan pembelajaran dalam satu ekosistem.

Namun, seperti semua media digital, pengawasan orang tua sangat penting, terutama bagi anak-anak. Dengan bimbingan yang tepat, Roblox bisa menjadi media edukatif sekaligus sarana hiburan yang aman dan bermanfaat.

Hasil penelitian bahaya Roblox bagi anak-anak

April 2025 lalu, media The Guardian menurunkan artikel risiko bagi anak-anak yang bermain Roblox menurut para peneliti.

Penelitian dimaksud mengungkap betapa mudahnya bagi anak-anak untuk menemukan konten yang tidak pantas di game Roblox.

Apalagi banyak anak-anak berinteraksi di game itu tanpa pengawasan orang tua.

Orangtua menyampaikan kekhawatiran serius tentang anak-anak yang mengalami kecanduan, melihat konten yang menimbulkan trauma, dan didekati oleh orang asing di game tersebut.

Roblox mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya dan "aktor jahat.

Roblox menyatakan sedang berupaya keras untuk memperbaikinya tetapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.

Dalam investigasi yang diperoleh The Guardian, pakar perilaku digital Revealing Reality menemukan sesuatu yang sangat mengganggu bagi anak-anak di game Roblox.

Dimana ada kesenjangan yang meresahkan antara tampilan Roblox yang ramah anak dan realitas yang dialami anak-anak di platform tersebut.

Revealing Reality menciptakan beberapa akun Roblox, mendaftarkannya kepada pengguna fiktif berusia 5, 9, 10, 13, dan 40 tahun ke atas. 

Akun-akun tersebut hanya berinteraksi satu sama lain, dan tidak dengan pengguna di luar eksperimen, untuk memastikan perilaku avatar mereka tidak terpengaruh dengan cara apa pun.

Laporan tersebut menemukan bahwa anak-anak berusia lima tahun ke atas mampu berkomunikasi dengan orang dewasa saat bermain game di platform tersebut.

Juga menemukan contoh interaksi antara orang dewasa dan anak-anak tanpa verifikasi usia yang efektif.

Hal ini terjadi meskipun Roblox telah mengubah pengaturannya November lalu sehingga akun yang terdaftar sebagai akun anak di bawah 13 tahun tidak lagi dapat berkirim pesan langsung kepada orang lain di luar game atau pengalaman, dan hanya dapat mengakses pesan siaran publik.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa avatar milik akun anak berusia 10 tahun tersebut dapat mengakses "lingkungan yang sangat sugestif".

Ini termasuk ruang hotel tempat mereka dapat melihat avatar perempuan mengenakan stoking jala berputar-putar di tempat tidur.

Ada juga avatar lain berbaring di atas satu sama lain dalam pose yang sugestif secara seksual, serta ruang toilet umum tempat karakter buang air kecil dan avatar dapat memilih aksesori fetish untuk dikenakan.

Para peneliti menemukan bahwa avatar uji mereka mendengar percakapan antar pemain lain yang mengungkapkan aktivitas seksual, serta suara-suara menyeruput, berciuman, dan mendengus berulang kali, saat menggunakan fungsi obrolan suara.

Roblox menyatakan bahwa semua obrolan suara – yang tersedia untuk akun terverifikasi telepon yang terdaftar sebagai milik pengguna berusia 13 tahun ke atas – tunduk pada moderasi AI.

Mereka juga menemukan bahwa avatar uji coba yang didaftarkan atas nama orang dewasa dapat meminta detail Snapchat avatar uji coba berusia lima tahun tersebut menggunakan bahasa yang hampir tidak terkode.

Meskipun Roblox menyatakan bahwa obrolan teks dalam gim tunduk pada filter dan moderasi bawaan, laporan tersebut menyatakan bahwa ini merupakan contoh betapa mudahnya tindakan tersebut dielakkan, sehingga menciptakan peluang bagi perilaku predator.

Roblox menyadari adanya "aktor-aktor jahat di internet" tetapi menambahkan bahwa ini adalah "masalah yang bukan hanya terjadi di Roblox, tetapi juga perlu ditangani melalui kerja sama dengan pemerintah dan komitmen industri terhadap langkah-langkah keamanan yang kuat di semua platform".

Roblox juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun “masih menjadi tantangan industri”.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved