Sekolah Rakyat

Ikut Sertakan 16 Pelajar, Pemkot Tangerang Ajukan Pembangunan Sekolah Rakyat ke Pemprov Banten

Alhamdulillah, Kota Tangerang mendapatkan kuota sebanyak 16 murid untuk diikutsertakan dalam program Sekolah Rakyat

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)
AJUKAN SEKOLAH RAKYAT- Wali Kota Tangerang Sachrudin. Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, pelajar yang terpilih mengikuti Sekolah Rakyat di wilayah yang dipimpinnya berjumlah sebanyak 16 orang dan telah dilakukan prosesi pelepasan. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro) 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Salah satu program Pemerintah Republik Indonesia dalam memberikan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat adalah Sekolah Rakyat (SR). 

Program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu disebut-sebut akan berjalan dalam waktu dekat dan dimanfaatkan oleh seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Kota Tangerang.

Menindaklanjuti program tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Sosial telah melakukan proses pendataan dan pemilihan calon murid SR.

Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, pelajar yang terpilih mengikuti Sekolah Rakyat di wilayah yang dipimpinnya berjumlah sebanyak 16 orang dan telah dilakukan prosesi pelepasan.

"Alhamdulillah, Kota Tangerang mendapatkan kuota sebanyak 16 murid untuk diikutsertakan dalam program Sekolah Rakyat," ujar Sachrudin kepada awak media, Minggu (3/8/2025).

Baca juga: Kepsek hingga Guru Sekolah Rakyat di Tangsel Diberikan Pelatihan, Siap Jalani Tahun Ajaran Baru

Belasan calon peserta didik itu selanjutnya akan mengikuti proses belajar mengajar di Balai Latihan Kerja Industri milik Provinsi Banten yang berada di kawasan Kota Tangerang Selatan.

Adapun terpilihnya 16 siswa SR telah melalui proses seleksi, dari keseluruhan berjumlah 28 pelajar yang memenuhi ketentuan dan bersedia ditempatkan di asrama hanya 16 calon pelajar. 

Selain tempat tinggal dan fasilitas gratis, mereka akan mendapatkan pakaian seragam, alat tulis, hingga makan tiga kali sehari secara gratis.

"Ini merupakan bentuk keselarasan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah dengan memberikan hak pendidikan kepada masyarakat dan 16 siswa-siswi ini merupakan anak-anak yang termasuk dalam Program Keluarga Harapan," sambungnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Banten Terbatas, Gubernur Andra Soni Ajukan Tambahan ke Pemerintah Pusat

Sachrudin menjelaskan, pihaknya juga telah mengajukan pembangunan Sekolah Rakyat agar hadir di Kota Tangerang kepada Pemerintah Provinsi Banten.

Hal tersebut dilakukan guna memastikan keselarasan program Pemerintah Pusat yang mendirikan Sekolah Rakyat secara gratis bagi kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Kami juga sudah mengajukan ke Provinsi Banten untuk pembangunan SR di Kota Tangerang, tentunya mengucapkan terima kasih, karena ini sebagai keselarasan program Pemerintah Pusat yang mendirikan Sekolah Rakyat secara gratis bagi muridnya," ucapnya.

"Mudah-mudahan, para murid dapat belajar dengan tekun dan berguna bagi nusa dan bangsa," terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Mulyani menyampaikan, seluruh calon murid SR merupakan anak-anak dari Program Keluarga Harapan (PKH). 

Seluruh murid yang diterima untuk sekolah rakyat adalah dari jenjang Sekolah Menengah Pertama atau SMP yang akan berlanjut ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Ini merupakan tahap pertama, dan mereka berasal dari keluarga prasejahtera karena pola sekolahnya adalah asrama. Mereka sudah terpilih melalui pendamping PKH sudah dilakukan survei, mereka layak dan berminat," ungkapnya.

Menurut dia, belasan siswa Sekolah Rakyat Kota Tangerang menjalani pemeriksaan kesehatan yang diselenggarakan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, pada Senin (14/7/25) lalu.

Pemeriksaan kesehatan itu difokuskan pada pemeriksaan umum seperti tinggi badan, berat badan, kesehatan mata, gigi, serta pemeriksaan kebugaran dasar. 

Selain itu, siswa juga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat dan menjalani sesi konseling singkat demi memastikan kondisi psikologis stabil setelah libur panjang.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa dalam kondisi sehat dan siap mengikuti pelajaran dengan optimal, sebab kesehatan adalah fondasi penting bagi prestasi belajar," ucapnya.

"Dinas Sosial berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala, tidak hanya di awal tahun ajaran, tetapi juga sepanjang tahun sebagai bagian dari pemantauan kesehatan anak usia sekolah," jelasnya. (m28)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved