Anggota DPR RI Ramai-ramai Minta Para Pelaku Pembunuh Prada Lucky Namo Dipecat dan Dipidana

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 20 orang senior Prada Lucky disebut melakukan penganiayaan terhadapnya

Editor: Joseph Wesly
(POS-KUPANG.COM/HO)
PRADA LUCKY TEWAS- Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup. Prada Lucky Namo (23) merupakan anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM). (POS-KUPANG.COM/HO) 

TRIBUNTANGERANG.COM- PolitIkus ramai-ramai mengecam aksi penganiayaan yang dilakukan 20 senior kepada Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Akibat penganiayaan berat itu, Prada Lucky meninggal setelah mendapatkan perawatan di RSUD.

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 20 orang senior Prada Lucky disebut melakukan penganiayaan terhadapnya.

Ada yang mengunakan tangan kosong. ada juga yang menggunakan selang.

Berdasarkan foto yang berdar, jasad Prada Lucky disebut penuh dengan bekas penganiaaan.

Bahkan disebut ada sayatan hingga tubuhnya ada yang bolong.

Aksi kekejaman itu membuat pria yang baru dua bulan menjadi prajurit TNI itu tewas setelah tubuhnya tidak kuat mendapatkan penyiksaan.

Tewas Prada Lucky di tangan seniornya membuat netizen berang.

Apalagi berasarkan informasi beredar, dari dua personel tersebut, satu di antaranya merupakan atasannya yang berpangkat perwira bernama Letda Inf Thariq Singajuru

Baca juga: Penyebab Tewasnya Prada Lucky Namo, Diduga Dianiaya 20 Senior Pakai Selang dan Tangan Kosong

Dikecam Anggota DPR RI

Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menyesalkan kasus dugaan penganiayaan di lingkungan TNI yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputra Namo

Nurul berharap peradilan militer benar-benar menegakkan hukum dalam kasus ini.

"Kita harus menghormati marwah TNI. Yang melakukan tindak kekerasan yang tidak perlu, wajib dikenakan sanksi," kata Nurul kepada wartawan, Sabtu (9/8/2025).

Politisi Golkar itu mengatakan bahwa melahirkan satu orang prajurit itu tidak mudah.

"Karena itulah jangan sesama korps saling menghabisi. Bayangkan juga rasa duka mendalam bagi orang tuanya," kata dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved