AHY: Menyakitkan Jika Setiap Masukan dan Pandangan yang Berbeda Dianggap Sebagai Bentuk Perlawanan

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagi Partai Demokrat, kata AHY, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, sikap kritis partainya terkait pandemi Covid-19, sering disalahartikan oleh pemerintah.

Padahal, kata AHY, Partai Demokrat terus memberikan masukan yang konstruktif untuk pemerintah, serta menyuarakan harapan dan aspirasi masyarakat.

Hal itu disampaikan AHY saat pidato Kebangsaan dalam memperingati 50 tahun CSIS Indonesia secara virtual, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Baru Tersedia di Jabodetabek, Butuh Penanganan dan Penyimpanan Khusus

"Pandangan atau masukan kritis dianggap sebagai bentuk serangan atau gangguan untuk kepentingan politik tertentu."

"Lebih menyakitkan, jika setiap masukan dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai bentuk perlawanan," kata AHY.

Bagi Partai Demokrat, kata AHY, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental.

Baca juga: Menteri Kesehatan: Jangan Takut Dites Covid-19 dan Dilacak

Apalagi, partainya jelas berada di luar pemerintahan.

Ia mengatakan, Partai Demokrat ingin pemerintah sukses dan masyarakat Indonesia selamat dari ancaman pandemi.

Namun, yang terjadi, justru masukan dan pandangan yang berbeda kerap dianggap sebagai bentuk perlawanan.

Baca juga: LIVE STREAMING Sidang Vonis Juliari Batubara, ICW Berharap Sang Mantan Mensos Dihukum Seumur Hidup

"Menurut kami, yang tak Merah Putih adalah mereka yang hanya berdiam diri ketika tahu ada yang keliru di negeri ini."

"Atau mereka yang hanya berdiam diri menunggu pemimpin mereka berbuat kesalahan dan negaranya gagal," tegas AHY.

AHY juga meminta pemerintah tak gagal fokus dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Temuan Pelanggaran TWK Pegawai KPK, Komnas HAM: Kuncinya Ada di Tangan Presiden

AHY mengibaratkan, bak api dan asap, pandemi adalah api yang menyebabkan asap berupa persoalan ekonomi.

Sehingga, penanganan pandemi ini semestinya jadi prioritas utama.

"Kami tegas mengingatkan bahwa dalam menangani pandemi, negara tidak boleh gagal fokus antara api dan asap."

Baca juga: KKB Papua Bunuh Dua Warga Sipil yang Sedang Bangun Jembatan di Yahukimo, Tendius Gwijangge Diburu

Halaman
123