Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PDIP Megawati Suekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani.
Baca juga: 4 Merek Vaksin Covid-19 Sedang Proses Registrasi Izin di BPOM, Ada yang Cuma Butuh Sekali Suntik
Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodwijk Paulus.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid.
Ketum PPP Suharso Manoarfa dan Sekjen Arwani Thomafi, serta Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno.
Baca juga: KISAH Juragan Becak Kayuh di Tangerang, Tak Patok Jumlah Setoran, Tinggal di Gubuk Dekat Parit
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, ada 5 topik pembicaraan yang dibahas.
Pertama, perkembangan penanganan pandemi Covid-19.
"Berkaitan dengan capaian-capaiannya, tantangan-tantangannya, dan benchmark-benchmark yang dilakukan oleh pemerintah," ungkap Plate di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Penyelidik Tak Lulus TWK: Kalau KPK Bergantung pada Koruptor Ceroboh Pakai Hape, OTT Wassalam
Kedua, kata dia, terkait perekonomian nasional yang berkaitan dengan pencapaian makro ekonomi nasional, dan tantangan-tantangan makro ekonomi nasional.
Meskipun saat ini terjadi perbaikan dan pencapaian yang menggembirakan, yakni tumbuh 7,07 persen (yoy) pada kuartal kedua, masih ada sejumlah tantangan agar kuartal ketiga dan keempat tetap baik.
"Namun tetap harus memperhatikan dampak dari munculnya varian Delta, dan penularan yang besar yang mengakibatkan pemerintah mengambil kebijakan PPKM mikro," urainya.
Baca juga: Bareskrim Dalami Motif Muhammad Kece Sebar Konten Ujaran Kebencian Berbau SARA
Ketiga, membahas strategi ekonomi dan bisnis negara.
Presiden menyampaikan tentang strategi tersebut yang perlu didukung secara politik oleh partai-partai politik.
Di antaranya menggeser pertumbuhan ekonomi yang berbasis konsumsi menjadi produksi.
Baca juga: KPK Klaim Tahu Keberadaan Harun Masiku, Bambang Widjojanto: Sengaja Diberi Tahu Biar Kabur
"Mendorong untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih, secara khusus untuk komoditas-komoditas nasional kita, melalui proses proses pengolahan di dalam negeri terlebih dahulu."