Virus Corona

Ada Anggaran Rp 2 Miliar untuk Pengadaan Multivitamin, Sekjen DPR Diminta Berikan Penjelasan

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretariat Jenderal DPR menganggarkan dana Rp 2.096.080.000 ntuk pengadaan multivitamin.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mendesak Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR segera mengklarifikasi soal anggaran pengadaan multivitamin yang mencapai Rp 2 miliar.

Menurut Hasanuddin, pihaknya tak pernah mendapat informasi soal pengadaan multivitamin untuk anggota legislatif yang dianggarkan pada APBN.

"Sekjen DPR RI harus mengklarifikasi hal ini."

Baca juga: Jaksa Agung: Saya Tidak Butuh Jaksa Pintar tapi Tak Bermoral, Cerdas tapi Tak Berintegritas

"Kami tidak pernah mendapatkan informasi apapun terkait pengadaan multivitamin untuk anggota DPR RI."

"Apalagi untuk membeli vitamin saja angkanya sangat fantastis hingga Rp 2 miliar," kata legislator PDIP ini kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).

Hasanuddin mengungkapkan, selama ini dirinya dan anggota DPR lain tidak pernah mendapat suplai vitamin dari negara.

Baca juga: Ini Penyebab Covid-19 Bisa Ganggu Sistem Syaraf Pusat Para Penyintas, Salah Satunya Suka Menempel

Menurutnya, pembelian vitamin merupakan kebutuhan pribadi, yang semestinya dibebankan pada masing-masing anggota DPR.

"Pembelian vitamin mestinya menggunakan anggaran pribadi anggota DPR RI saja, tak perlu dibebankan pada negara."

"Apalagi saat ini rakyat juga sedang terpuruk karena pandemi, baiknya anggarannya dialihkan untuk kepentingan rakyat saja."

Baca juga: Waspada Gejala Post Covid-19 Neurologis Syndrome, dari Nyeri Kepala Hingga Lupa Cara Naik Motor

"Saya mohon instansi yang berwenang segera mengusutnya," ujarnya.

Dikutip dari laman lpse.dpr.go.id, pengadaan untuk multivitamin tersebut dianggarkan sebesar Rp 2.096.080.000.

10 Anggota DPR Meninggal Akibat Covid-19 Selama Pandemi

Ketua DPR Puan Maharani mencatat 10 wakil rakyat meninggal dunia akibat Covid-19, dalam satu setengah tahun terakhir.

"Selama pandemi kita telah kehilangan 10 orang rekan kita yang wafat akibat Covid-19," kata Puan dalam pidato rapat paripurna DPR perayaan HUT ke-76 DPR, Selasa (31/8/2021).

Kesepuluh anggota DPR yang meninggal akibat Covid-19 itu adalah:

Baca juga: Masih di Bawah Umur, Bareskrim Lepaskan Satu Tersangka Peretas Situs Setkab, Diminta Wajib Lapor

- Imam Suroso dari Fraksi PDIP;

- Soepriyatno dari Fraksi Gerindra;

- Ali Taher dari Fraksi PAN;

- Bambang Suryadi dari Fraksi PDIP;

- Gatot Sudjito dari Fraksi Golkar;

- Imran dari Fraksi Gerindra;

- Adang Sudrajat dari Fraksi PKS;

- Jimmy Demianus Ijie dari Fraksi PDIP;

- Jhon Siffi Mirin dari Fraksi PAN; dan

- Percha Leanpuri dari Fraksi NasDem.

Baca juga: Mantan Anggota JI: Kemenangan Taliban Bisa Dicopy Paste Teroris di Indonesia Gulingkan Pemerintah

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 189.571 orang per 1 September 2021, dan sebanyak 133.676 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 850.184 (21.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 689.797 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 468.686 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 381.929 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 150.150 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 149.379 (3.6%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 128.751 (3.2%)

RIAU

Jumlah Kasus: 123.124 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 106.458 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 104.251 (2.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 95.512 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 86.473 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 65.545 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 59.185 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 57.867 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 52.130 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 46.753 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 46.431 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 43.215 (1.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 42.181 (1.0%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 35.766 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 32.608 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 32.175 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 32.146 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 31.849 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 28.042 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 25.733 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.421 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.177 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.615 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.302 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.749 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.509 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.174 (0.3%). (Chaerul Umam)