Virus Corona

Hewan Peliharaan Bisa Tertular Virus Corona, tapi Bukan Jenis SARS-COV2 Penyebab Covid-19

Editor: Yaspen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hingga kini belum ada bukti ilmiah Covid-19 bisa menular dari hewan peliharaan kepada manusia.

TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Hingga kini belum ada bukti ilmiah Covid-19 bisa menular dari hewan peliharaan kepada manusia.

Dokter sekaligus influencer Nadia Alaydrus mengatakan, anjing maupun kucing dapat terinfeksi Virus Corona jenis yang berbeda, bukan jenis virus yang sedang mewabah saat ini.

Sehingga, Covid-19 bukanlah ancaman kesehatan pada hewan peliharaan.

Baca juga: Muhammad Kece Dianiaya Tahanan Lain, Polri Bakal Evaluasi Pengawasan di Rutan Bareskrim

"Memang ada jenis Virus Corona, tapi bukan SARS-COV2 ini."

"Di mana harus dilakukan penelitian lebih lanjut, apakah ada penularan dari hewan ke manusia," ujarnya dalam dialog Dear Doctor, Kamis (16/9/2021).

Sehingga, belum ada bukti ilmiah hewan peliharaan dapat tertular atau menularkan Covid-19.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Tegaskan PDIP dan Jokowi Tak Ingin Jabatan Presiden Ditambah Jadi Tiga Periode

"Itu butuh penelitian lebih lanjut."

"Sampai saat ini penelitian yang ada bahwa hewan itu bisa tertular Virus Corona itu jenis virus Corona yang lain," ungkap dr Nadia

Meski demikian, menurut dr Nadia, memperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan menjadi penting.

Baca juga: Soal Capres 2024, Sekjen PDIP: Megawati akan Berkontemplasi Mohon Petunjuk Tuhan

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 84.963 orang per 15 September 2021, dan sebanyak 139.682 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 September 2021, dikutip TribunTangerang dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 855.119 (20.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 699.185 (16.8%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 477.894 (11.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 391.446 (9.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 154.897 (3.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 153.275 (3.7%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 130.549 (3.1%)

RIAU

Jumlah Kasus: 126.392 (3.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 110.613 (2.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 107.235 (2.6%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 102.189 (2.4%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 88.400 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 68.445 (1.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 61.617 (1.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 59.090 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 53.132 (1.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 49.954 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 48.254 (1.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 45.036 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 44.505 (1.1%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 38.663 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 36.185 (0.9%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 33.930 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 33.594 (0.8%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 33.201 (0.8%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 29.142 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 26.913 (0.6%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 22.902 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 22.728 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 19.928 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 14.413 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 11.932 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 11.882 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 11.544 (0.3%). (Rina Ayu)