TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Dua mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang ditangkap Polres Tangsel yakni mahasiswa dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi.
Mereka merupakan anggota Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unpam yang terlibat bentrokan dengan kelompok mahasiswa Unpam lainnya.
Hal tersebut dikemukakan perwakilan KBM Unpam, Febriditya kepada Tribuntangerang.com melalui pesan tertulisnya.
Febriditya mengatakan, ada dua anggotanya telah ditahan Polres Tangsel diduga sebagai pelaku pengeroyokan pada bentrokan antar mahasiswa tersebut.
"Mahasiswa semester 7 Fakultas Hukum inisial J, dan mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi inisial F," kata Febriditya saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Kamis (21/10/2021).
Pria yang akrab disapa Adit ini menjelaskan, penangkapan dua anggotanya itu terjadi pasca-sehari aksi bentrokan tersebut.
Baca juga: Bantahan dari KBM Universitas Pamulang terkait Keributan antar-Kelompok Mahasiswa
Baca juga: 2 Mahasiswa Universitas Pamulang Ditangkap Polisi, Kampus Koordinasi dengan Polres Tangsel
Menurutnya, penangkapan dilakukan pihak kepolisian akibat dugaan pengeroyokan dua anggotanya tersebut.
"Kalau untuk proses sekarang sejak tanggal 11 Oktober dini hari, dua kawan kita memang akhirnya ditangkap dan juga sudah berada di Polres Tangerang Selatan," ujarnya.
Sementara itu, pihak KBM Unpam membantah ada aksi pengeroyokan terhadap dua mahasiswa yang dilakukan oleh kelompoknya.
KBM Unpam menyatakan bahwa aksi tersebut murni keributan antar dua kelompok mahasiswa yang sedang mengadakan pertemuan di lokasi kejadian.
Namun, obrolan belum selesai, kata Adit, terjadi serangan dari kelompok himpunan mahasiswa (hima) yang berjumlah 40-50 orang.
"Nah lalu untuk kawan-kawan KBM Unpam ada sekitar 15 orang, makanya kronologinya di situ. Jadi kita tidak ada pengeroyokan, tapi yang ada keributan diantara kedua belah pihak," kata Adit kepada Tribuntangerang.com, Senin (18/10/2021).
Adit mengatakan, pertemuan kedua belah pihak itu berdasarkan atas permintaan klarifikasi KBM terhadap kelompok Hima Teknik Elektro.
Permintaan klarifikasi dilakukan terkait isi narasi sebaran yang disebarkan pihak Hima Teknik Elektro.
Baca juga: Mahasiswa Dibanting Polisi Diperbolehkan Pulang dari RS, Bupati dan Kapolres Langsung Menjemput
Baca juga: Universitas Pamulang Bentuk Tim Hukum Telusuri Insiden Bentrokan Mahasiswanya
"Bagi kita sebagai mahasiswa yang memang terlibat dalam KBM Unpam tidak pernah bermasalah ketika ada kawan-kawan kita tidak ikut ataupun tidak terlibat."
"Beberapa himpunan yang memang menuliskan bahwa tidak terlibat dalam aksi ini," kata Adit.
Namun, kata Adit, pernyataan dari Hima Elektronika itu tidak ada tembusan dari Kepala Program Studi .
"Dia (Hima Elektronika) menulis bahwa jangan mau dibodoh-bodohi oleh oknum mahasiswa, nah hal tersebut kita pertanyakan," ujar Adit.
KBM, saat ini, masih mempertanyakan kronologi yang disiarkan pihak Unpam tersebut.
Adit menambahkan bahwa tidak mediasi yang dilakukan oleh pihak universitas kepada kelompok-kelompok mahasiswa yang terlibat keributan.
"Kita KBM Unpam menyikapi peristiwa tersebut bagi kita kampus tidak menempatkan dirinya sebagai penengah untuk bagaimana mediasi."
"Akhirnya banyak statement di media bahwa seolah-olah pihak kampus menyudutkan kita sebagai KBM Unpam, padahal mediasi belum terjadi."
"Padahal menduduki kedua belah pihak belum yang terjadi yang artinya tidak ada penjelasan secara seimbang. Tidak ada upaya untuk menduduki kedua belah pihak," ujar Adit lagi.