WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang digelar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak lepas dari pencapaian program vaksinasi covid-19.
Pasalnya program vaksinasi menjadi langkah utama bagi Pemerintah Indonesia dalam menangkal masifnya kasus infeksi covid-19 yang berujung kematian bagi penderitanya.
Tingginya pencapaian vaksinasi covid-19 bagi lingkungan pendidikan di Kota Tangsel turut pula menjadi alasan pihak Pemerintah Kota Tangsel berani menggelar PTM terbatas.
"Kami mendorong dilaksanakan vaksinasi bagi pendidik dan pegawai, juga bagi pelajar yang usianya memang sudah bisa dilakukan vaksinasi. Karena ini berhubungan dengan gelaran PTM terbatas," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono kepada Wartakotalive.com saat ditemui di Ciputat, Rabu (17/11/2021).
Taryono menuturkan saat ini pencapaian program vaksinasi bagi pelajar di Kota Tangsel terbilang terus meningkat.
Menurutnya langkah itu terus digencarkan pihak Pemkot Tangsel agar terbentuknya kekebalan massal khususnya bagi lingkungan pendidikan.
"Data di SMP telah 84 persen yang telah divaksin (dosis 2-red). Kemudian SMA sudah 87 persen sudah divaksin," pungkasnya.
Baca juga: Melihat Efek Samping, Respons Antibodi, dan Efikasi Vaksin Zifivax yang telah Mendapatkan Izin BPOM
Baca juga: TAK LAGI REPOT! Begini Cara Cetak KK, Akta Kelahiran, dan Kependudukan Secara Mandiri
Baca juga: ALHAMDULILLAH, Saudi Arabia Kembali Buka Umrah untuk Jemaah Indonesia, Simak
Kendati demikian, ia pun memastikan terdapat sejumlah tenaga pendidik, karyawan sekolah, hingga pelajar yang belum dapat menjalankan penyuntikan vaksin covid-19.
"Data riil kami bahwa semua siswa SMP itu sudah dilakukan vaksin, kecuali memang yang ada beberapa alasan tidak bisa divaksin. Misalnya siswa SMP yang usianya belum 12 tahun. Kemudian siswa SMP yang karena kondisi kesehatan tertentu komorbid, tidak bisa divaksin," pungkasnya. (m23)