"Berarti seluruh masyarakat yang sudah tervaksin baik dosis pertama dan juga dosis kedua itu sebanyak 1.073.266 warga Tangsel," imbuhnya.
Menurutnya, sisa 20 persen warga Tangsel yang belum tervaksin itu ialah para lansia dan juga para penderita komorbid.
Para lansia yang belum menjalani vaksim itu disebut Allin, lantaran masih terdapat warga yang belum percaya akan kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat untuk divaksin.
Oleh sebab itu ia menyatakan, penerapan vaksinasi door to door yang telah dijalankan Pemkot Tangsel sejak beberapa waktu lalu dilakukan tidak hanya menyuntikan vaksin.
Namun juga memberi penjelasan kepada para lansia terkait kemanan menjalani vaksinasi.
"Vaksinasi kepada lansia ini masih terbilang rendah, karena baru 65% persen. Makanya masih terus kita kejar, karena memang lansia rata-rata mempunyai komorbit, sehingga kita kasih waktu dulu untuk mereka terapi, lalu kita kunjungi lagi, karena memang kan sistemnya door to door," terangnya.
Baca juga: Lokasi Vaksin Sinovac, Pfizer, Moderna, Astrazeneca di Tangerang Raya, Jumat 26 November
"Iya masih ada aja warga yang belum percaya atau takut divaksin. Makanya kalau door to door itu kelamaan ngerayunya dan memberi penjelasan kepada mereka, terkadang satu pasien itu bisa 30 menit mejelaskannya. Itu juga belum tentu mau divaksin, karena ada juga yang tidak berhasil kita vaksin, jadi kita datangi lagi, makanya agak sedikit memakan waktu," ungkapnya.
Lalu Allin juga menerangkan, saat ini tingkat penyebaran Covid-19 di Tangsel juga sudah berada dibawah ketetapan yang sudah ditentukan World Health Organization (WHO).
Oleh karena itu, dirinya berani memastikan saat ini penyebaran Covid-19 di Tangsel sudah dalam kondisi terkendali.
"Positif ratenya kita sudah dibawah ketetapan WHO, yaitu di angka 4,1 dari 5, angka kematian 2,3 dari 3, berarti kesimpulannya untuk saat ini, Kota Tangsel untuk covid ini sudah terkendali," tuturnya
"Lalu tingkat kesembuhan kita itu sudah berada pada angka 80 persen, dan saat ini pasien yang masih menjalani perawatan di ICU hanya tersisa satu orang," terangnya.
Kendati demikian, Allin tetap mengimbau masyarakat Tangsel agar tetap menjalani vaksinasi guna mempercepat program pemerintah, yakni herd immunity.
Terlebih, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), umumnya mobilitas masyarakat kembali meningkat. Hal tersebutlah yang dikhawatirkan menjadi penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 gelombang ke tiga.
"Artinya masyarakat diharapkan tetap waspada, karena Covid-19 ini masih ada, sehingga harus konsisten untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan terus mengikuti vaksinasi bagi yang belum dan juga untuk yang jadwal dosis ke dua jangan sampai terlewati," ucapnya.
"Kalau dari Dinkes Tangsel sendiri masih tetap melakukan pendeteksian dini Covid-19, seperti melakukan testing, tresting secara acak, guna memastikan kondisi tetap terkendali, dan juga kita tetap melakukan persiapan di rumah sakit, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan Covid-19 gelombang ke tiga," tutup Allin Hendalin Mahdaniar. (m28)