TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Penipuan digital atau penipuan online marak terjadi di sekitar kita.
Apalagi kini aktifitas online masyarakat kian meningkat, bisa dibilang hampir semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah secara online.
Bekerja, belajar, belanja, transaksi perbankan hingga investasi semuanya bisa dilakukan secara online.
Namun, Anda tak boleh lengah dan harus tetap waspada saat transaksi online dan menjaga keamanan akun-akun digital yang kamu miliki.
Virtual account adalah salah satu layanan cash management yang terdiri dari 16 nomor unik dan spesifik untuk membantu perusahaan yang menjadi nasabah Bank dalam mengidentifikasi penerimaan dana dengan proses rekonsiliasi secara cepat
dan tepat.
Baca juga: Masuk Sel, Kini Anak Nia Daniaty Mengaku Sanggup Ganti Rugi Uang Penipuan CPNS
Penerbitan nomor virtual account tersebut dilakukan oleh perusahaan untuk selanjutnya diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya (perorangan maupun non perorangan) sebagai nomor rekening tujuan penerimaan dengan penamaan sesuai dengan nama pelanggan.
Perusahaan pun dapat menjalin kerja sama dengan pelanggannya tanpa keterlibatan Bank.
Karena virtual account dapat dijadikan media penerimaan dana, maka modus
penipuan banyak terjadi menggunakan virtual account.
Baca juga: Cara Mengurus Balik Nama Sertifikat Tanah di Tangerang, Siapkan 9 Dokumen Ini
Modus penipuan virtual account yang digunakan juga beragam, antara lain seperti:
1. Mengaku sebagai kerabat atau teman
Tips: kenali gaya bicara atau bahasa. Biasanya penipu terkesan sok kenal sok dekat dan mengutarakan sedang kena musibah atau dalam kondisi terdesak sehingga membutuhkan dana dalam waktu cepat.
2. Investasi melalui grup WhatsApp
Tips: Lakukan pengecekan penawaran investasi secara Legal dan Logis. Biasanya penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan yang fantastis dan mengajak peserta mentransfer sejumlah dana melalui virtual account.
Investasi yang ditawarkan tidak memiliki izin dan hasil investasi yang dijanjikan jauh dari harapan atau bahkan tidak ada.
Adapun, skema tipuan berkedok investasi yang paling populer dan sederhana adalah skema Ponzi.
Seorang promoter atau platform daring akan mengiming-imingi calon investor dengan tingkat
imbal hasil (return) yang sangat tinggi.
3. Undian berhadiah palsu
Tips: Waspada dan gunakan Logika. Jika kamu tidak pernah mengikuti program hadiah tertentu, abaikan jika ada penelpon atau chat yang akan memberikan kamu hadiah karena ujung-ujungnya penipu akan meminta data perbankanmu dan meminta sejumlah dana untuk mencairkan hadiah tersebut.
4. Belanja online atau toko online palsu
Tips: Lakukan crosscheck pada kolom komentar dan hindari pembayaran diluar metode pembayaran resmi dari toko online tersebut.
Biasanya toko online palsu menonaktifkan kolom dan menampilkan testimoni palsu berupa screenshot chat WhatsApp, atau bahkan tidak ada testimoni sama sekali.
Cara menghindari penipuan virtual account
- Lakukan cek dan ricek terhadap siapA pemilik virtual account, karena nama pemilik dapat dengan mudah dimanipulasi oleh pelaku penipuan menyerupai nama orang maupun perusahaan atau institusi.
- Selalu gunakan rekening bersama milik e-commerce untuk transaksi online, jangan mau terpancing untuk bertransaksi di luar rekening bersama.
- Selalu waspada apabila akan melakukan transfer dan jangan terburu-buru, apalagi ketika akan mentransfer uang dalam jumlah besar.
- Jika kamu sudah menjadi korban penipuan virtual account segera laporkan ke patrolisiber.id.
- .Pada aplikasi e-wallet (yang menggunakan virtual account) terdapat fitur untuk dapat merubah nama pemilik akun e-wallet, hal ini yang kemudian sering kali dimanfaatkan oleh fraudster untuk melakukan social engineering (penipuan).
Sebelum melakukan transfer dana lebih baik hubungi dulu pemilik akun e-wallet untuk meminimalisir tindak penipuan