Bagaimana Mengetahui Bahwa Suplemen Makanan Aman dan Apa Manfaatnya?
TRIBUNTANGERANG.COM - Menurut survei global kami dengan Council for Responsible Nutrition, sekitar 64 persen responden mengonsumsi vitamin, mineral, dan suplemen lainnya untuk mendukung kesehatan mereka.
Sebanyak 77 persen mengatakan mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang manfaat suplemen makanan, sementara yang lain memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan dan kemanjurannya.
Dalam studi tersebut, responden mengutip beberapa alasan mengapa mereka tidak memasukkan suplemen apa pun ke dalam makanan mereka: 20 persen percaya bahwa suplemen tidak berfungsi, sementara 16 persen tidak percaya bahwa suplemen aman dikonsumsi.
Ketika datang untuk mencari informasi nutrisi yang akurat, konsumen mungkin merasa kewalahan, terutama online.
Sebagai dokter, saya ingin mengungkap kesalahpahaman seputar suplemen makanan, sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang terinformasi dan berpendidikan untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Baca juga: Mengenal Seluk Beluk Suplemen Makanan dan Waktu yang Tepat Mengkonsumsinya
Apakah suplemen benar-benar diperlukan?
Selama bertahun-tahun, orang-orang telah mengajukan pertanyaan kepada saya seperti "Mengapa kita perlu mengonsumsi suplemen?" atau "Apakah suplemen sepadan?"
Idealnya, kita akan mendapatkan semua nutrisi dari makanan yang kita makan.
Kata kunci di sini adalah idealnya" karena hanya sedikit orang yang benar-benar mendapatkan jumlah makronutrien, mikronutrien, dan fitonutrien yang tepat dalam makanan kita setiap hari.
Dalam kehidupan modern kita yang sibuk, kita terus-menerus berlari dari titik A ke titik B dan meraih makanan di sepanjang jalan.
Ketika tubuh kita tidak mendapatkan cukup kalori dari makanan, otak menandakan kelaparan, dan perut kita bisa menggeram.
Tetapi sementara otak kita melakukan pekerjaan dengan baik untuk menandakan respons kelaparan, itu tidak memberi tahu kita apakah kita kehilangan nutrisi spesifik yang dibutuhkan tubuh kita untuk berfungsi secara optimal.
Kami menyebutnya "kelaparan tersembunyi" atau kekurangan mikronutrien, yang menimpa satu dari tiga orang secara global.
Untuk membantu individu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, para ahli kesehatan mengandalkan pendekatan suplemen.
Misalnya, pada populasi tertentu, bayi dan anak kecil dapat diberikan suplemen vitamin A, sementara wanita usia subur diberi suplemen asam folat.