Berita Tangerang

Fery Ferdiansyah, Dokter Berpengaruh dan Berperan Penting Tanggulangi Covid-19 di Kota Tangerang

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Hertanto Soebijoto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Puskesmas Tanah Tinggi, Tangerang, dr. Fery Ferdiansyah.

Rujukan ke Puskesmas Tanah Tinggi terjadi, lantaran puskesmas lain tidak memiliki ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan peralatan yang terbatas.

"Selain itu, penumpukan bukan hanya murni warga Tanah Tinggi, Tangerang, yang menjadi pasien kami. Tapi banyak puskesmas di sekitar Tangerang membawa pasiennya untuk dirukuk ke sini, karena hanya Puskesmas Tanah Tinggi yang memiliki UGD," terangnya.

Kegentingan juga terjadi, saat Puskesmas Tanah Tinggi kekurangan fasilitas kesehatan seperti oksigen. Dan Fery pun harus berjibaku mencari ketersediaan oksigen, hingga ke luar Kota Tangerang, bahkan sampai dinihari.

"Saat pasien Covid-19 sudah kita tangani, kepanikan masih terus terjadi. Saat itu karena kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya dan membuat oksigen menjadi langka. Saat subuh, pukul 02.00 WIB kita sampe harus mencari ketersediaan oksigen ke Jakarta, Tangerang Selatan, bahkan sampai Kabupaten Tangerang," beber Fery.

"Tapi Alhamdulillah selalu ada bantuan ke kita kalau kita sedang membutuhkan oksigen, seperti dari instansi masyarakat dan juga MUI," ucapnya.

Dengan terbatasnya nakes yang tersedia saat itu, Fery pun memutuskan membagi para nakes menjadi beberapa tim, dengan sistem bergantian atau shift. Bahkan, Fery sendiri harus bertahan dan bertugas di Puskesmas Tanah Tinggi, Tangerang, hingga tiga hari tanpa bertemu keluarga. 

"Waktu kasus keterpaparan Covid-19 sedang tinggi-tingginya pada bulan Juni dan Juli 2021 kemarin, kita bahkan sampai tidak pulang karena nakes yang kita butuhkan itu kurang terus, saya sendiri pernah sampai tiga hari enggak pulang sama sekali," sebutnya.

"Akhirnya saya jadwalkan nakes-nakes yang bertugas disini, agar mereka bergiliran, jadinya pakai sistem shift saya bikin, yakni pagi, siang, dan malam hari, agar kita memiliki waktu untuk minimal istirahat, karna jujur kami nakes sangat kewalahan dengan situasi saat itu," katanya.

Kendati demikian, Fery tetap mensyukuri seluruh timnya dapat bekerjasama saling membantu dan bergotong royong dalam menjalani perannya sebagai garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Tangerang.

Menurutnya, banyaknya hal yang perlu dikoordinasikan kepada para nakes yang bertugas di puskesmas dan juga nakes yang berada di rumah sakit.

"Alhamdulillah koordinasi dengan tim nakes saya dan tim nakes di rumah sakit bisa lancar terus, karena kita kan terus memantau kondisi pasien yang ada disini dengan ketersediaan ICU di rumah sakit, agar mereka dapat segera dibawa untuk ditangani," ucapnya.

Kedepan Fery mengharapkan, agar masyarakat Kota Tangerang dapat terus menjalani Vaksinasi Covid-19 baik tahap pertama maupun tahap kedua, hingga vaksinasi tahap ke tiga atau booster.

Pasalnya, hal tersebut merupakan peran paling terpenting hingga membuat kondisi saat ini Kota Tangerang telah berada pada status zona PPKM Level 3, selain penerapan protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan masyarakat yang belum vaksin dapat menjalani vaksinasi dan yang sudah melakukan vaksin tahap satu, segera melakukan vaksinasi dosis dua, hingga ke tiga. Karena virus Covid-19 ini adalah musuh yang tidak terlihat, kita tidak tau mana yang berbahaya untuk kita," ucapnya.

"Dan harapan kami sebagai tenaga kesehatan, semoga masyarakat Kota Tangerang selalu menjaga kesehatannya, menjaga kebersihan lingkungan, kemudian berharap kota Tangerang itu menjadi pionir dalam teknologi kesehatan sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," tutup dr Fery Ferdiansyah. (M28)


Caption Foto: Kepala Puskesmas Tanah Tinggi, Tangerang, dr. Fery Ferdiansyah.