Pedagang di Bogor Curhat ke Jokowi, Kerabatnya Ditangkap Polisi karena Menolak Pungli

Penulis: Ign Prayoga
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan sosial (bansos) bagi penerima manfaat dan pedagang di sejumlah pasar di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/4/2022).

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Seorang pedagang di Bogor mengadu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang kerabatnya yang ditangkap polisi karena menolak pungli.

Curhat pedagang disampaikan langsung kepada Jokowi ketika Kepala Negara mengunjungi sebuah pasar di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/4/2022).

Terkait hal itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa Presiden langsung menindaklanjuti pengaduan tersebut.

"Presiden selalu berusaha merespons dengan cepat hal yang disampaikan masyarakat kepada dirinya," kata Bey, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie sudah Bebas dari Panti Rehabilitasi, Sekarang Ada di Mana?

Ia mengatakan Presiden langsung meminta Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk mencatat pengaduan tersebut.

Presiden pun telah memerintahkan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana untuk mencari kejelasan kasus tersebut.

"Kemarin juga pihak Kepolisian sudah menjelaskan kepada media hal yang diadukan warga tersebut," katanya.

Baca juga: Warga Diperas Ormas Minta THR Lebaran Dipersilakan Lapor Polisi

Menurutnya aspirasi atau pengaduan yang disampaikan warga kepada Presiden tersebut merupakan hal biasa.

Setiap blusukan ke daerah presiden kerap mendengarkan langsung aspirasi masyarakat, bauk itu petani, nelayan, maupun pedagang.

Misalnya saat meninjau lahan jeruk di Sumatera Utara, Presiden menelepon langsung Menteri Pertanian karena masalah yang disampaikan berkaitan dengan pertanian.

Baca juga: Polda Metro Jaya Buka Posko Mudik Gratis Hingga Minggu (24/4/2022), Disiapkan 400 Bus

"Kemudian saat kemarin berkunjung ke kampung nelayan, Presiden menelpon Menteri Agraria dan Tata Ruang karena terkait dengan status lahan," katanya.

Aksi spontan warga mengadu ke Jokowi terjadi ketika Presiden blusukan ke salah satu pasar di Kota Bogor. Jokowi disambut histeris dua pedagang buah yang mengadukan praktek pungli di pasar tersebut.

Video pedagang yang menangis histeris tersebut viral di media sosial salah satunya di akun instagram fotografer Istana Agus Suparto.

Baca juga: Ajang Balap Street Race BSD di Jalan Gipti Pagedangan Resmi Dimulai Hari Ini

“Bapak, tolong kami, bapak. Om kami menolak pungli, ditangkap polisi,” ucap perempuan pedagang pasar itu sambil menangis histeris.

Presiden Jokowi, Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung, dan anggota Paspampres mencoba menenangkan pedagang tersebut, namun pedagang tetap menangis histeris.

“Di sini banyak pungli, Pak. Tolong kami. Masalah pungli, ditangkap polisi. Ditangkap polisi, om kami,” kata pedagang.

“Pak Jokowi, kami menolak pungli ditangkap polisi," tambahnya.

Baca juga: Harga Tiket Mudik Bus AKAP ke Jawa Tengah dan Timur Naik, Begini Kata Pengelola PO Bus

“Tenang-tenang, tenang dulu, ibu tenang,” ujar Jokowi sambil mencoba menenangkan sang pedagang.

“Melawan preman ditangkap polisi Pak. Om kami menolak preman ditangkap polisi Pak. Kami bingung. Udah tiga bulan lebih dipenjara,” kata pedagang.

“Tenang, tenang, tenang,” ujar Jokowi.

Baca juga: Partai Pendukung Anies Tolak Interpelasi Formula E, Minta PDIP dan PSI Akhiri Drama

Pramono Anung lantas menanyakan identitas orang yang ditangkap polisi tersebut. Pedagang kemudian menyebut nama kerabatnya yang ditangkap.

“Ujang Sarjana. Mana mau lebaran anaknya ada empat. Hanya bapak yang bisa bantu kami,” kata si pedagang. (*)

 

Sumber: Tribunnews.com