Bulu Tangkis

Ini Alasan Greysia Polii Mantap Gantung Raket

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Greysia Polii akan gantung raket pada 12 Juni 2022

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pebulutangkis andalan Indonesia Greysia Polii telah putuskan pensiun secara resmi pada 12 Juni mendatang.

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo tersebut akan melakukan pertandingan eksibisi tepat pada final Indonesia Master 2022.

Kendati sudah memutuskan gantung raket, Greysia memutuskan dirinya tak sepenuhnya akan meninggalkan dunia bulu tangkis. 

Hal itu disampaikan Greysia Polii dalam konferensi pers bertajuk Greysia Polii Testimonial Day belum lama ini.

Baca juga: Greysia Polii Gantung Raket, ada Pertandingan Eksibisi di Indonesia Masters Sebagai Acara Pamitan

Tak heran, sejak 2003 perempuan kelahiran 11 Agustus 1987 ini sudah berkiprah di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pelatnas Cipayung memang menjadi gerbang pencetak pebulutangkis Indonesia yang tangguh, Greysia Polii satu diantaranya.

Greysia Polii terakhir menjalani laga berpasangan dengan Apriyani Rahayu.

Pencapaian terakhir yang didapat oleh kedua perempuan tersebut ialah medali emas Olimpiade Tokyo.

Baca juga: Greysia Polii Ungkap Yang Berperan dalam Karier Bulu Tangkisnya

Atlet berdarah Minahasa itu mengutarakan pendapatnya tentang masa depan bulu tangkis Indonesia terutama pada sektor ganda putri.

"Mereka (penerus Greysia) bisa ambil alih tongkat estafet ini, kita lihat saat mereka di Uber Cup tampilnya luar biasa, disitu saya menyaksikan sendiri, bagaimana spirit dan semangat mereka," ujar Greysia.

Hal itulah yang sedikit membuat Greysia lega untuk benar-benar berhenti sebagai atlet bulu tangkis dan memberi tongkat estafet kepada penerusnya.

"Hal itu yang membuat saya berpikir memang sudah waktunya untuk tongkat estafet ini mereka (penerus Greysia) yang ambil alih," kata Greysia.

Baca juga: Tidak jadi Pensiun! Eng Hian Pertahankan Greysia Polii untuk Rebut Gelar

Greysia tak semata-mata meninggalkan penerusnya tanpa bimbingan dan arahan.

Ia memang sudah sejak lama memimpikan agar ketika ia berhenti sebagai atlet, regenerasinya terus berjalan.

Greysia Polii juga bercerita, kala ia harus rela menginap di Asrama untuk menularkan semangat dan energi positif kepada atlet ganda putri bulutangkis lainnya.

Halaman
12