Alasannya, komunitas lari menjadi tempat berbagi pengalaman dan semangat, serta saling mendukung.
2. Cari referensi latihan
Selain bergabung dengan komunitas, kita juga bisa mempersiapkan banyak materi.
Persiapan untuk lari awal, bisa mendapat referensi dari platform media sosial.
3. Serius
Latihan memang penting, namun niat untuk maraton itu tak kalah penting.
Setelah punya niat lari maraton, mulai dari jalan kaki, lari kecil, terus secara berkala diimbangi latihan lain dan siap buat lari jarak jauh.
4. Persiapan mental
Selain persiapan fisik, persiapan mental juga perlu. Pasalnya, berlari di atas 4 jam lebih membutuhkan kondisi mental stabil.
Perjuangannya saat mengawali olahraga maraton ini. Awalnya, untuk mengobati rasa jenuh saat latihan berlari sambil mendengarkan musik.
Metode tersebut dinilai efektif untuk menghilangkan rasa jenuh saat maraton. Namun seiring berjalannya waktu, ia tak lagi memerlukan hal tersebut.
"Awal-awal untuk saya ketika mulai maraton memang diselingi dengan musik untuk menghilangkan jenuh, itu juga sangat efektif."
"Tapi sekarang aku lebih seperti ngomong sama diri sendiri saat lari. Seperti "me time" lebih menikmati suasana, menikmati momennya, jadi itu yang membuat aku terhindar dari jenuh," ujar I Made Subaga.
Baca juga: Diet Terbaik untuk Pelari Jarak Pendek dan Maraton, Tips Nutrisi agar Tubuh Tetap Sehat
I Made Subaga merupakan pendiri sekaligus kapten komunitas maraton yang bernama Running is Our Teraphy alias RIOT Indonesia.
RIOT berdiri 29 Juli 2016 di Denpasar, Bali. Kala itu anggotanya belum banyak jika dibandingkan dengan saat ini. Namun Baga tetap bersikukuh dengan tujuannya.