"Kami temukan satu buah proyektil anak peluru pada saat pemeriksaan autopsinya di rongga dadanya," jelas Farah.
Baca juga: Jadi Saksi Ferdy Sambo, Kombes Susanto Haris Ungkap Unek-unek: Kecewa, Marah, Paranoid Nonton TV
5. Lintasan Peluru Dari 7 Luka Tembak Masuk
Farah pun menerangkan hasil autopsi jenazah Brigadir J terkait lintasan peluru dari tujuh luka tembak masuk.
"Untuk menilai saluran luka, atau lintasan anak peluru dalam tubuh, dari kepala bagian belakang itu menembus rongga kepala, mengenai tulang tengkorak, mengenai otak, kemudian keluar dari atap tulang tengkorak, dan keluar di daerah hidung," kata Farah.
Kemudian, ia menerangkan luka tembak masuk di bibir bagian bawah sisi kiri.
Anak peluru pertama kali mengenai bibir bawah sisi kiri, lalu masuk mengenai rahang bawah sisi kanan.
Selanjutnya mematahkan tulang rahang, dan keluar di leher sisi kanan jenazah Brigadir J.
"Kemudian di puncak bahu kanan, lintasan anak pelurunya keluar pada lengan atas kanan sisi luar," ungkapnya.
Sedangkan untuk luka tembak di bagian dada, Farah menjelaskan bahwa anak peluru pertama kali mengenai iga ketiga keempat kanan depan.
Kemudian menembus rongga dada dan merobek organ paru. Selanjutnya, peluru bersarang di iga kedelapan sebelah kanan belakang.
"Luka tembak di pergelangan tangan kiri sisi belakang, keluar di bagian depannya," kata dia.
Farah kemudian mengatakan, luka tembak masuk pada kelopak bawah mata kanan sisi luar, keluar di bagian dalam dari kelopak bawah mata kanan.
"Terakhir, luka di jari manis tangan kiri, masuk dari sisi dalam keluar pada sisi keluar," ujarnya.
Berdasarkan penjelasan lintasan anak peluru di tubuh Brigadir J itu, Farah mengungkapkan ada enam luka tembak keluar, yakni di puncak hidung, leher sisi kanan, lengan atas kanan sisi luar.