Penjelasan PT KAI Soal Prioritas Tenaga Kerja untuk Warga Terdampak Proyek Kereta Bandara Soetta

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga Tanah Tinggi dna Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang. Dan, PT KAI memberikan penjelasan terkait tuntutan warga tersebut.

"Bagi masyarakat yang berminat dapat mengikuti rekrutmen tersebut nantinya yang dapat diakses informasinya melalui situs recruitment.kai.id," terangnya.

Ia pun memastikan, akan menyeleksi setiap calon pegawai secara transparan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.

"Seleksi calon pegawai menggunakan standar dan tahapan-tahapan yang ditetapkan perusahaan untuk mendapatkan calon pegawai yang terbaik," tegas Joni Martinus.

Baca juga: Semifinal Piala AFF 2022, Pemain Timnas Vietnam Sudah di Jakarta, Park Hang-seo Lambaikan Tangan

Ratusan Warga Demo Stasiun Batu Ceper

Pada pemberitaan sebelumnya, ratusan warga Tanah Tinggi dan Batu Ceper Tangerang kembali menggelar aksi unjukrasa di Stasiun Kereta Bandara Batur Ceper, Tangerang.

Mereka menuntut janji PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ingin memberi prioritas kemudahan terhadap warga sekitar bekerja di KAI.

Apalagi, PT KAI memberikan janji itu kepada warga yang terdampak dan tergusur akibat pembangunan proyek rel kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

"Kami meminta hak kami supaya dipekerjakan oleh PT KAI, yang telah dijanjikan sejak tiga tahun lalu. Namun hingga saat ini tak kunjung direalisasi," ujar Koordinator Aksi Unjukrasa Saiful Basri saat diwawancarai Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Selasa (3/1/2022).

Ia menjelaskan pada pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta pada 2018, PT KAI menjanjikan akan pekerjakan warga yang tergusur.

Ada 800 kepala keluarga yang tergusur akibat pembangunan Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Tanah Tinggi dan Batu Ceper.

"Jadi dulu waktu proyek pembangunan kereta bandara dilakukan, warga yang tanahnya digunakan sebagai pembangunan jalur Kereta Cepat Bandara Soetta dijanjikan akan direkrut PT KAI, satu orang per-kepala keluarga," katanya.

Akan tetapi, masih ada 230 orang yang belum ada kepastian untuk diterima bekerja di PT KAI.

Menurutnya, aksi unjukrasa tersebut dilakukan lantaran upayanya mengadu ke PT KAI hingga kini belum mendapatkan kejelasan.

Sebab PT KAI telah membuat keputusan menutup penerimaan pekerja dari para warga yang telah tergusur, tanpa membuat kesepakatan dengan masyarakat.

"Kami sudah berulang kali mendatangi dua lokasi PT KAI di Cikini dan kantor pusat di Bandung, Jawa Barat, untuk mengadu. Namun kata mereka penerimaan kerja itu sudah dilakukan, sedangkan SK dan semua surat-surat pernyataan itu belum diterima oleh warga sama sekali," ujarnya.

Halaman
123