Sidang Ferdy Sambo

Tangis Putri Candrawathi Ceritakan Pelecehan Seksual di Magelang: Yosua Menangis, Minta Maaf

Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo menangis saat menceritakan peristiwa pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah. Kala itu, ia bilang Yosua menangis minta maaf.

TRIBUNTANGERANG.COM - Putri Candrawathi sempat memanggil Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J setelah adanya pelecehan seksual di Magelang, Jawa Tengah.

Kala itu, Yosua datang diantar ajudan lainnya seperti Bripka Ricky Rizal ke kamar Putri Candrawathi di rumah Megelang.

"Lalu kalau tidak salah, dek Ricky menyampaikan mohon ijin ibu, ini Yosua. Terus saya anggukkan saja," kata Putri di dalam sidang pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Lukas Enembe Dibawa ke RSPAD Terlebih Dahulu Sebelum Dijebloskan ke Penjara KPK

Kemudian Yosua duduk di sebelah kiri tempat tidur Putri.

Sementara Ricky menunggu di depan pintu kamar Putri.

Namun pintu kamar pada saat itu dalam kondisi terbuka sebagian.

"Pintu warna putih yang kayu itu terbuka. Hanya pintu kasa itu tertutup. Tapi dek Ricky masih bisa melihat saya. Jadi saya tidak hanya berduaan dengan Yosua di kamar," ujarnya.

Pada saat itu, Putri menyampaikan bahwa dirinya mengampuni perbuatan Yosua.

"Waktu itu saya sampaikan ke Dek Yosua bahwa saya mengampuni perbuatanmu yang keji," katanya.

Baca juga: Lukas Enembe tak Berkutik, Brimob Kawal Kedatangannya di Bandara Soekarno-Hatta

Sambil Menangis Beri Keterangan

Tidak hanya itu, Putri Candrawathi meneteskan air mata saat ceritakan kisah tak mengenakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Pada saat memanggil Yosua, lanjut dia, meminta resign atau berhenti dari pekerjaannya.

"Dan saya minta dia untuk resign," ujar Putri.

Majelis Hakim kemudian memperjelas maksud resign tersebut.

"Yang saudara maksudkan di sini adalah resign sebagai ajudan suami saudara atau resign dari kepolisian?" tanya Hakim Ketua, Wahyu Iman Santoso kepada Putri Candrawathi di persidangan.

Halaman
12