Oknum TNI itu masuk pekarangan rumah tanpa izin, merusak pintu garasi, menggedor, dan berteriak dari pukul 22.00 - 07.00 WIB.
"Semalaman saya tidak bisa tidur. Mau ibadah pun juga tidak tenang. Saya lemas sekali karena tertahan sampai jam 7 pagi," katanya.
Akhirnya, dia memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut ke Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.
Bahkan, dia sudah mengetahui salah seorang oknum TNI yang diduga menerornya, pria berinisial HS pangkat Letkol Infantri.
"Kemudian baru hari ini saya mendatangi LPSK untuk melapor dan meminta bantuan. Kenapa? Karena saya dan anak-anak ini merasa tertekan, keluarga kami mengalami trauma," katanya.
Nindy Ayunda berharap aduan dan laporannya bisa langsung mendapatkan respon dari LPSK, agar dia tak lagi diteror dan diancam.
"Semoga pihak yang berwenang, khususnya LPSK bisa memberikan perlindungan ke keluarga kami," ujar Nindy Ayunda.