Sebab, sang ayah jadi salah satu sumber kebahagiaannya sudah tiada.
"Ayah biasanya selalu ngingetin aku saat sahur dan buka puasa, sering ditanya sudah sahur apa belum, buka puasa pakai apa. Papa meninggal sebelum ramadan, jadi ya engga ada perhatian dia lagi," jelasnya.
Akan tetapi, Juwita Bahar harus bangkit dari kesedihan dan mengikhlaskan kepergian sang ayah untuk selama-lamanya.
"Sekarang papa sudah gak ada aku hanya bisa mendoakan saja," ujar Juwita Bahar. (ari)