Pilgub DKI

Ahok Diinginkan Kembali Jadi Gubernur DKI, Posisi Anies Terjun Bebas ke Posisi 4

Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama bertemu di Gedung DPRD DKI, Senin (26/8/2019).

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diinginkan kembali menjadi gubernur DKI Jakarta.

Sedangkan nama Anies Baswedan yang sempat di posisi paling atas, akhirnya terjun bebas setelah diumumkan sebagai capres oleh PKS dan dua partai lain.

Hal ini tergambar pada hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 24 Februari sampai 3 Maret 2023.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan, jika pemilihan Gubernur DKI Jakarta dilangsungkan sekarang, top of mind dari publik Ibu Kota paling banyak menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Secara spontan, tanpa diberi pilihan, nama Ahok mendapat keterpilihan publik sebesar 12,6 persen atau tertinggi.

Sedangkan posisi kedua ditempati Ridwan Kamil yang meraih skor 7,4 persen.

Disusul Sandiaga Uno sebanyak 6,2 persen, dan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan 6 persen.

Nama-nama di bawah Anies adalah Heru Budi Hartono yang saat ini menjabat Pj Gubernur DKI dengan skor 4,4 persen.

Di bawah nama Heru ada Agus Harimurti Yudhoyono dengan 4,4 persen, Ahmad Sahroni 3,5 persen, Gibran Rakabuming 3,1 persen, dan Ahmad Riza Patria 2,2 persen.

"Top of mind, kita nggak kasih pilihan jawaban apapun, siapa calon gubernur menurut preferensi warga DKI Jakarta? Ada 12,6 persen secara spontan menyebut Ahok," kata Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya, secara daring, Kamis (11/5/2023).

Burhanuddin menyebut pada pendekatan top of mind, nama Anies Baswedan sempat meraih skor 30,3 persen atau teratas sebagai calon gubernur DKI di Pilgub 2024.

Namun ketika Anies dideklarasikan oleh PKS dan sebagai capres, angka keterpilihan Anies jatuh ke 6,2 persen.

"Karena ada partai salah satunya partainya Mardani Ali Sera yang mengumumkan Anies sebagai capres, makanya drop dari 30 ke 6 persen," ungkap dia.

Sebagai informasi survei tersebut dilakukan pada rentang 24 Februari sampai 3 Maret 2023.

Survei ini memiliki sampel basis 820 orang yang kemudian dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sampel yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.

Halaman
12