Seleb

Anita Hara Korban KDRT Tak Dapat Keadilan hingga Ayahnya Meninggal Berstatus Tersangka

Penulis: Arie Puji Waluyo
Editor: Intan UngalingDian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presenter Anita Hara (kanan) dan pengacara Sunan Kalijaga saat mendatangi Polda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2023). Anita Hara pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan pasangannya.

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Presenter Anita Hara pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh pasangan.

Alih-alih suaminya saat itu dihukum, malah ayahanda Anita Hara menjadi tersangka.

Menurut Anita Hara, saat itu dia melaporkan KDRT yang dialaminya ke polisi, namun tidak ditindaklanjuti oleh pihak berwajib.

"Dulu saya korban KDRT. Waktu itu atau dulu sempat datang ke polisi meminta perlindungan, tapi saya tidak mendapatkan perlindungan," kata Anita Hara di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).

Setelah melapor ke polisi, dia mendapat laporan balik dari mantan suaminya hingga ayahnya menjadi tersangka.

"Bukannya saya mendapat keadilan saya malah dari yang saya laporkan ini membuat ayah saya menjadi seorang tersangka."

"Memberikan laporan balik yang jelas-jelas tidak terjadi seperti hal yang dikatakan tapi ayah saya dijadikan tersangka," ujarnya.

Wanita yang kini berusia 43 tahun itu bingung, mengapa mendiang ayahnya menjadi tersangka atas laporan polisimantan suaminya.

Padahal, Anita sudah melakukan prosedur hukum dan mendampingi orangtuanya menjalani pemeriksaan di kantor polisi.

"Sedih sekali, mantan saya itu membuat papa saya waktu itu menjadi tersangka dan membuat dia harus bolak-balik (ke polisi) ya."

"Tapi karena lamanya proses peradilan dan jujur, kasus saya juga akhirnya terbengkalai sampai akhirnya papa saya meninggal," katanya.

Saat sang ayah meninggal, kata pemilik nama lengkap Anita Hara Hutapea, polisi menghubunginya dan baru menanyakan laporan KDRTnya apakah ingin dilanjutkan atau tidak.

"Bayangin polisi harus sampai seperti itu sampai papa saya tiada itu nggak terungkap gitu, siapa di sini yang bener yang salah itu sedih sekali buat saya dan keluarga," ujarnya.

"Ya saya bilang, 'untuk apa lagi apa yang mau saya perjuangkan?"

"Ibaratnya kebenaran tentang ayah saya udah nggak bisa dibuktikan juga, ya udah lah saya sebagai korban KDRT akhirnya menyerah," katanya.

Halaman
123