Dia senang karena aduannya langsung direspon. Menurutnya, laporan para korban sudah dibuat sejak satu sampai dua tahun lalu, namun belum diproses.
"Kami melapor dan langsung direspon sama Pak Irjen Karyoto, menjadikan laporan korban ini jadi atensi agar segera ditindaklanjuti," ucap Sunan Kalijaga.
"Jangan sampai lukanya sudah kering tapi tidak diproses juga. Hukum harus ditegakkan dan korban wajib mendapat keadilan," ujar Sunan Kalijaga.
Tessa Kaunang pernah menjadi korban KDRT saat menjadi istri Sandy Tumiwa.
Dia baru membuka kasus KDRT sembilan tahun kemudian setelah bercerai dengan Sandy Tumiwa.
"Ya sebenarnya ini aib ya, cuma karena sudah selesai, iya benar saya pernah menjadi korban KDRT saat menikah," kata Tessa Kaunang.
Wanita yang kini berusia 46 tahun itu menyebut KDRT terjadi ketika usia pernikahannya baru dua tahun. Dia dan Sandy Tumiwa membangun rumah tangga selama 8 tahun.
"Memang awal-awal masih biasa, cuma ditahun kedua, KDRT ini terjadi," ucapnya.
Sejak proses perceraiannya berlangsung, janda dua anak ini menyebut pernikahannya harus berakhir karena perbedaan prinsip, pertengkaran, dan perselisihan yang sulit didamaikan.
Dia tak menampik bahwa selama enam tahun berusaha mempertahankan pernikahannya yang diwarnai dengan KDRT, baik fisik dan verbal.
"Karena dulu tuh saya mikir pernikahan kami hanya bisa selesai sampai maut memisahkan kita. Jadi saya terus mempertahankan walau orang tua sudah menyarankan untuk saya bercerai, tapi saya pertahankan."
"KDRT saya terjadi di dalam kamar. Tidak pernah di depan anak-anak. Ya tindakan fisik, banting barang, dan lainnya saya terima," katanya.
Terus menerus mengalami KDRT, Tessa Kaunang trauma hebat.
"Sampai sekarang masih trauma. Tapi saya berusaha untuk bangkit atas masalah ini," ujar Tessa Kaunang.