Di samping itu, pada Januari hingga Juli 2023 elektabilitas Anies turun, dari 37 persen ke 34,6 persen. Dari tujuh bulan itu, elektabilitas Anies turun sebesar 2,5 persen.
Lebih lanjut, bacapres lainnya, yakni Ganjar Pranowo juga mengalami penurunan elektabilitas, yaitu sebesar 1 persen.
Pada Januari 2023 elektabilitas Ganjar di angka 4,9 persen, sedangkan di Juli 2023 hanya 3,9 persen.
Burhanuddin Muhtadi juga menyampaikan bahwa secara head to head, Prabowo kini juga unggul atas Anies Baswedan di Sumbar.
Januari 2023, Anies masih unggul dengan elektabilitas sebesar 51,4 persen. Kala itu, Prabowo hanya di angka 42,3 persen.
Kemudian, pada Juli 2023, elektabilitas Prabowo lagi-lagi menyalip Anies. Dalam simulasi dua nama ini, Prabowo unggul di angka 49,2 persen, sementara Anies 36,6 persen.
Direktur survei dan data Spektrum Politika Institute Andri Rusta menilai ada sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Prabowo melonjak sejak Januari ke Juli 2023.
"Kenapa top of mind Prabowo naik dari 24,8 persen ke 42,8 persen dan Anies turun? menurut saya juga ada faktor kedatangan Prabowo ke Sumbar, dan survei yang dilakukan sangat dekat kedatangan Prabowo," ujar Andri Rusta.
Selain itu, saat melawat ke Sumbar, Prabowo juga mengundang tokoh-tokoh lain, misalnya Yusril Ihza Mahendra.
Saat itu juga Prabowo juga menghadiri acara adat Batak Gala Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.
Andri melanjutkan, Prabowo saat datang ke Sumbar juga membeberkan alasannya bergabung dengan pemerintahan Jokowi disampaikan. Menurutnya hal itu juga berdampak pada preferensi masyarakat.
"Faktor kerja partai (Gerindra) juga saya rasa berpengaruh, mohon dikoreksi juga kalau salah," katanya.
Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei terbaru Indikator Politik Indonesia di Sumbar dilakukan pada 26 Juni - 10 Juli 2023.
Jumlah responden yang ditanyai sebanyak 1.620 orang, diantaranya 810 responden di masing-masing Dapil di Sumbar.
Berdasarkan gender, sampel survei laki-laki sebesar 49,4 persen dan perempuan 50,6 persen. Sementara berdasarkan etnis, 87 persen sampel etnis Minang dan 13 persen etnis lainnya.
Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar 3,5 persen di kedua dapil, dan 2,9 persen di tingkat provinsi.
Kata dia, tingkat kepercayaan survei di masing-masing dapil sebesar 95 persen. (Tribun Padang/Wahyu Bahar)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com