"Dalam akta pendirian PT MTI ternyata tidak ada nama RM di jajaran direksi, komisaris maupun sebagai pemegang saham," kata Pribowo saat konferensi pers di pool bus Sembodo di Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (9/12/2023).
Saat hal ini ditanyakan ke Rian Mahendra, anak pendiri bus Haryanto itu meminta Bambang tidak perlu khawatir.
Rian mengaku dia adalah pemilik sah MTI walaupun namanya tidak ada di dokumen legalitas perusahaan.
Rian juga beralasan, jika namanya tertera di dokumen legalitas MTI, ada kemungkinan Haji Haryanto akan menjegal langkah Rian membesarkan MTI.
Bambang percaya penjelasan itu dan semakin yakin untuk bekerja sama dengan Rian Mahendra yang sesumbar MTI akan akan sukses dan dapat memiliki 50 sampai 100 bus dalam waktu setahu.
Rian Mahendra juga menjanjian setiap bus akan memberikan pemasukan Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per bulan. Untuk itu, Bambang juga akan dipercaya mengurusi keuangan MTI.
“RM juga mengatakan Pak Bambang akan diberi saham PT MTI sebesar 49 persen," imbuhnya.
Akhirnya pada Rabu (31/5/2023) terjadi kesepakatan antara Sembodo dan MTI.
Kemudian Bambang menyerahkan empat unit bus kepada Rian.
Pada Kamis (8/6/2023) digelar launching bus MTI yang diberi nama PO Mahendra. Acara tersebut disaksikan para busmania dan beberapa relasi Rian.
Sebulan kemudian, pihak Sembodo menanyakan angsuran empat unit bus dioperasikan Rian.
Namun tidak ada kejelasan dan angsuran atau cicilan kendaraan juga tidak dibayarkan.
"Akhirnya pihak Sembodo menarik dua bus dari MTI pada 19 Agustus 2023 dan menarik dua unit lagi pada 21 Agustus 2023 dengan kondisi apa adanya, ada yang sudah rusak dan hilang spare part atau onderdilnya,” tuturnya.
Usai empat unit bus telah diterima pihak Sembodo, RM justru tidak menyatakan obrolan apapun terhadap pihak Sembodo baik melalui telepon dengan Bambang hingga bertemu menyelesaikan permasalahan janji tersebut.
Justru melalui Direktur PT. MTI Rissa, RM menjelaskan urusan MTI dengan Bambang atau pihak Sembodo telah rampung.