Anak Tewas di Jagakarsa

Ayah Pembunuh 4 Anak Jalani Rekonstruksi, Amarah Berawal dari Sisir yang Tersangkut di Rambut Istri

Penulis: Nurmahadi
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak yang dilakukan Panca Darmansyah di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023).

"Korban dimarahi dan langsung masuk ke dalam kamar diikuti oleh tersangka," ujar Bintoro.

"Kepala korban dibenturkan ke tembok, mental, dan jatuh ke kasur," ucap Bintoro.

Pesan Mesra

Sebelum memeriksa Panca, polisi mengirim pria tersebut ke rumah sakit. Dokter menyatakan Panca tidak mengalami gangguan kejiwaan sehingga dia bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

Pada pemeriksaan di hadapan penyidik, Panca mengaku marah kepada sang istri. Panca menduga sang istri berselingkuh.

Prasangka ini muncul setelah Panca mengintip beberapa pesan di handphone DM.

Di hadapan awak media di Mapolres Metro Jakarta Selatan, pada Kamis (21/12/2023), Panca mengaku memergoki istrinya berselingkuh dengan pria lain lewat sosial media.

Rasa cemburu itulah yang membuat Panca Darmansyah tega membunuh empat anak kandungnya, hingga melakukan percobaan bunuh diri.

Panca Darmansyah (41), tersangka pembunuhan empat anak kandungnya, di Jagakarsa, Jakarta Selatan (wartakotalive.com/m41)

"Lihat dari chat Whatsapp lalu saya sempet telepon itu laki, tak lama diblokir," katanya.

Isi chat itu, kata Panca, layaknya pesan-pesan antara pasangan suami istri.ang

Namun Panca tak menjelaskan secara detail isi pesan tersebut.

Belum ada bukti yang lebih kuat atas tuduhan perselingkuhan yang dilontarkan Panca.

Panca juga mengaku sempat menerobos akun Instagram sang istri.

Dari akun itu, dia melihat sang istri berselingkuh dengan tiga pria sekaligus, dengan isi chat yang sama, yakni layaknya pasangan suami istri.

"Di hari Minggu, saya hack IG istri saya, baru saya lihat secara detail tak cuma satu orang saja, ada tiga orang yang seperti suami istri," kata Panca.

Halaman
123