TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Demo perangkat desa di DPR RI pada Rabu (31/1/2024) ricuh, massa aksi berusaha blokade tol dalam kota.
Demo massa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang digelar sejak pagi ini terus memanas setelah Revisi UU Desa Tak Kunjung Disahkan.
Massa aksi sempat membakar spanduk dan lempar botol air mineral ke dalam Gedung DPR RI akibat kesal keinginannya tak dikabulkan oleh DPR RI.
Massa perangkat desa yang kesal pun berusaha turun ke jalan tol dalam kota arah Slipi untuk menutup jalur publik tersebut.
Pantauan Wartawan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 12.33 WIB, nampak massa aksi memasang road barier di KM 10 Tol Dalam Kota.
Sembari orator menyuarakan aspirasinya di atas mobil komando, para massa aksi turun ke dalam jalan tol dan menghadang ribuan mobil yang melintas di lokasi tersebut.
Baca juga: Demo Perangkat Desa di DPR RI, Jalan Dekat Exit Tol Dalam Kota Ditutup
Akibatnya, kemacetan panjang di jalan tol tersebut terjadi. Sejumlah pengendara mobil bahkan sampai turun dari kendaraannya masing-masing untuk menengok apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Beberapa kali terdengar suara klakson mobil dibunyikan oleh sejumlah pengendara yang kesal.
Namun bukannya didengarkan, massa aksi malah menjadi-jadi. Mereka bersorak dan tegap pada pendiriannya untuk turun ke jalan.
Kini, hingga pukul 12.36 WIB, para pengendara mobil yang terjebak dalam kepungan massa itu memilih putar balik.
Meski Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) telah memerintahkan untuk keluar dari jalan tol, namun massa aksi masih bersikeras mengepung jalanan tersebut.
Walhasil, polisi membawa sejumlah mobil barikade brimob dan sejumlah pasukan bertameng untuk menghalau massa aksi yang menghalangi jalan pengendara.
Baca juga: APDESI Bakal Dimintai Keterangan Hari Ini oleh Bawaslu Terkait Dugaan Pelanggaran Pemilu
Bahkan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro sampai menyuarakan intruksi berulang kali dengan suara lantang dari atas mobil komando yang masuk di jalan tol arah Slipi.
Dia memerintahkan prajuritnya masuk dan tak segan memukul mundur massa aksi.
Pasalnya, mereka sudah tak menghiraukan lagi seruan polisi untuk tidak menghalangi akses publik.