Kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala dalam proses pencarian korban.
Sebelumnya korban dilaporkan hilang setelah jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani pada Minggu (29/9) sore.
Kaifat Rafi Mubarok bersama temanya Muhammad Afifah Reza sempat tergelincir ke jurang saat melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani.
Saat tergelicir Muhammad Afifah Reza sempat berpegangan pada kayu, sedangkan Kaifat Rafi Mubarok bergegangan pada batu namun terlepas hingga jatuh ke tebing arah Danau Segara Anak.
Dikabarkan jika kedua korban mendaki ke puncak Gunung Rinjani bersama 11 temannya selama 4 hari dari 28 September 2024 hingga 1 Oktober 2024.
Sayangnya hingga dilaporkan hilang, Kaifat Rafi Mubarok belum juga kunjung ditemukan meski tim SAR sudah melakukan upaya pencarian.
"Kita masih dalam proses pencarian, belum ditemukan, kami masih berupaya karena jurang cukup dalam 300 meter, tapi tim berupaya keras," kata Kapolsek Sembalun, dikutip Kompas.com, Rabu (2/10/2024)
Selain kondisi cuaca buruk, angin kencang serta kabut di area titik hilannya korban, dikondisi kurang tempat diperkirakan korban terjatuh cukup dalam.
Juru Bicara Badan SAR Mataram, I Gusti Lanang Wisnuwananda mengatakan, tim SAR Mataram dan peralatan sudah bergabung bersama tim TNGR dan aparat Polsek Sembalun untuk mencari keberadaan Rafi.
"Truk personel sudah jalan, membawa peralatan moutaineering, komunikasi dan alat yang dibutuhkan dalam proses pencarian korban," kata Lanang.
Kepala Resort TNGR Sembalun, Taufikurrahman Rafi mendaki Gunung Rinjani bersama temannya, Reza, Rijal, Ramdhan dan Alfarizi. Mereka mendaki Rinjani pada Sabtu (29/9/2024) melalui pintu Sembalun.
"Mereka memuncak (mendaki ke puncak Rinjani) Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Menurut keterangan rekannya bernama Ramadhan, korban Rafi, Reza dan dirinya (Ramadhan) tiba di puncak Rinjani sekitar pukul 10.00 Wita. Beberapa saat di puncak, ketiganya ini turun ke arah Pelawangan secara terpisah dengan rombongan lainnya," Jelas Taufik.
Rafi turun bersama Reza. Sementara Ramadhan tertinggal karena istirahat.
"Namun begitu Ramadhan tiba di Pelawangan pukul 13.00 Wita, kedua rekannya tidak terlihat bersama rombongan lainnya, baru pukul 16.00 Wita rekan-rekan kedua korban (Rafi dan Reza) dilaporkan salah jalur saat turun dari puncak dan mengalami kecelakaan," kata Taufik menjelaskan.
Kabar mengenai kecelakaan itu disampaikan oleh Reza yang selamat melalui Instagramnya. Pada pukul 17.00 Wita, beberapa rekan korban kembali naik ke arah puncak untuk menjemput Reza dan Rafi.