Digunduli karena Rambut Tak Terawat dan Berkutu, Siswi SD Ogah Sekolah, Disdikpora Panggil sang Guru

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SD digunduli karena rambut berkutu dan tidak terawat.

TRIBUN TANGERANG.COM, BANDUNG- Meski kasus guru yang mengunduli muridnya sudah diselesaikan secara damai, namun Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tetap menindaklanjuti kasus tersebut.

Disdikpora Kabupaten Cianjur pun mengumpulkan guru dari kepala sekolah, pengawas, dan koordinator SD Negeri Babakan yang berada Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Cianjur tersebut.

Pemanggilan itu merupakan langkah untuk menindaklanjuti kasus penggundulan rambut siswa yang dianggap berkutu dan tidak terawat.

Penggundulan rambut siswi tersebut ternyata berakibat fatal. Bocah perempuan itu kini mogok sekolah karena merasa malu memilki kepala gundul.

Meski keputusan yang diambil sang guru disebut bermaksud untuk kebaikan sang murid, namun cara yang diambil disebut tidak tepat.

“Alhamdulillah, kasusnya sendiri kedua belah pihak sudah sepakat berdamai. Namun, tentunya langkah ini (pemanggilan) tetap harus dilakukan sebagai prosedur,” kata Kepala Bidang SD Disdikpora Cianjur, Aripin kepada Kompas.com melalui telepon pada Rabu (13/11/2024). 

Baca juga: Terlibat Kasus Supriyani, Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Baito Dicopot

Pemanggilan ini berkaitan dengan pertanggungjawaban guru dan pihak sekolah yang harus dilaporkan secara resmi dan tertulis. 

“Dari laporan itu kemudian akan menjadi rujukan dan dasar dinas mengambil langkah kebijakan atas perkara ini,” ujarnya.

Meskipun demikian, Aripin enggan berspekulasi mengenai konsekuensi yang akan diterima oleh guru dan pihak sekolah. 

“Nanti disampaikan hasilnya. Pada prinsipnya, pemanggilan ini sebagai upaya pembinaan, baik untuk gurunya maupun kepala sekolah, selaku manajerial,” jelas Aripin.

Aripin berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi guru dan pihak sekolah agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap peserta didik.

“Sebenarnya, niatnya itu baik. Tapi, caranya yang salah karena mengambil tindakan terhadap peserta didik tanpa mengomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak orang tuanya,” ujar Aripin.

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan siswi SD di Cianjur, Jawa Barat, menangis karena dibotaki oleh gurunya, viral di media sosial.

Baca juga: Duduk Perkara Murid SMA Gloria 2 Surabaya Disuruh Sujud dan Menggonggong karena Urusan Remaja

Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 5 detik tersebut, suara laki-laki yang mengaku sebagai kerabatnya menyebutkan bahwa anak tersebut digunduli oleh guru sepulang sekolah karena kondisi rambutnya yang tidak terawat dan berkutu. 

Siswi Digunduli karena Rambut Berkutu

Siswi SD di Cianjur, Jawa Barat dibotaki guru karena rambunya banyak kutu tampak murung dan tidak mau sekolah. Korban alami trauma setelah dibotaki pulang ke rumah dengan menangis.

Dalam rekaman video, laki-laki yang diduga ayah siswi tersebut mengatakan, anak tersebut digunduli oleh gurunya sepulang sekolah karena anak tersebut punya banyak kutu di kepala.

"Alasan digundulinya katanya banyak kutunya. Ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain selain digunduli kayak begini?" ujar perekam video.

Pria itu mengatakan, karena perisitwa itu, siswi tersebut tidak mau sekolah. 

Baca juga: Kronologi Guru SD di Wonosobo Dipolisikan Orang Tua Murid, Dimintai Uang Damai Rp70 Juta

"Gimana kalau sudah begini, ada tanggung jawabnya tidak? Anak ini sekolahnya di SDN Babakan, Mekarwangi. Gimana ibu bapak guru kalau sudah begini? Saya melihatnya juga sudah sakit hati, sakit," ujar perekam. 

Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin membenarkan kejadian tersebut.

Dia telah meminta guru yang membotaki siswi tersebut mendatangi rumah orangtua murid didampingi koordinator pendidikan serta kepala sekolah.

 "Saya sedang perintahkan kordik pengawasan Kepala Sekolah dan guru untuk datang ke rumah murid tersebut untuk meminta maaf," ucapnya saat dihubungi wartawan, Rabu (6/11/2024).

Adanya kejadian tersebut lanjut dia, pihaknya nanti akan secara utuh memberikan keterangan lebih detail setelah ada informai dari kordik, pengawas yang mendatangi rumah murid tersebut.

 "Alasan dari gurunya, kondisi rambut anak tersebut memang kurang terurus, gimbal, dan banyak kutu. Mungkin karena kurang terurus orangtuanya, dan infomasi ibu murid itu ada di luar kota," katanya.

Guru gara-gara Rambut Berkutu Arifin menambahkan, mungkin niat dari guru tersebut memang baik, namun caranya yang salah. Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News