Nurma menyampaikan, MAS sempat dibawa ke psikiater oleh ibunya sebelum melakukan penusukan. AP membawa MAS ke psikiater karena sang anak kerap tertidur saat mengikuti pelajaran di kelas.
Hal ini AP ketahui setelah menerima laporan dari guru mengenai perilaku putranya di sekolah. "Jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena (MAS) suka tidur di kelas. Kemudian ibu anak tersebut membawa ke psikiater untuk memeriksa itu," kata Nurma.
Nurma juga membenarkan bahwa MAS pergi ke psikiater sebanyak empat kali.
Namun, belum diketahui pasti tujuan MAS ke psikiater.
Nantinya, psikiater yang sempat memeriksa MAS juga bakal diperiksa oleh polisi untuk menjelaskan kondisi kejiwaan MAS. Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com