Kuliner Jakarta

Jadi Favorit Anak Muda, Kerak Telor Milik Hasan Basri di Kota Tua Ternyata Sudah Ada Sejak 1992

Penulis: Nurmahadi
Editor: Joko Supriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerak telor Hasan merupakan generasi ketiga dari kakeknya dahulu, ia masih menggunakan resep lama yang tak berubah sedikitpun.

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Salah satu kuliner yang lekat dengan budaya Betawi adalah kerak telor.

Selain memiliki rasa yang gurih, kerak telor juga cukup mengenyangkan bagi penikmatnya.

Apalagi, kudapan ini banyak ditemukan di tempat-tempat wisata ikonik Jakarta, sehingga sangat membantu wisatawan untuk sekadar mengganjal perutnya. 

Pada Sabtu (4/1/2025) ini, Warta Kota berkesempatan menjajal kerak telor legendaris di kawasan Kota Tua Jakarta.

Kerak telor milik Hasan Basri ini, telah ada sejak 1992 dan menjadi satu-satunya yang kosisten berjualan di Kota Tua Jakarta.

Pasalnya, pedagang kerak telor di Kota Tua sangatlah sedikit jika hari-hari biasa.

Namun untuk melestarikan usaha turun temurunnya itu, Hasan tetap bertahan dengab berjualan setiap hari di pelataran luar Kota Tua, dekat Kantor Imigrasi Jakarta Barat.

"Udah jarang sekarang (di Kota Tua), lihat aja nih di sini, cuma saya aja. Nanti ada lagi di hari-hari besar atau weekend (akhir pekan)," kata Hasan saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Kerak telor Hasan merupakan generasi ketiga dari kakeknya dahulu, ia masih menggunakan resep lama yang tak berubah sedikitpun.

Bahkan, gerobak pikulannya pun sebagian masih menggunakan peninggalan kakeknya.

Pembuatan kerak telor Hasan dimulai dengan memanaskan tungku berisi arang.

Kemudian, wajan tanpa minyak diisi oleh beras ketan dan sedikit air rendamannya. Beras tersebut dimasak hingga matang dan melunak.

Setelah itu, Hasan akan memasukkan telur bebek ke dalam rebusan ketan, berikut serundeng kelapa dan abon.

Campuran tersebut kemudian diaduk rata dan ditipiskan ke seputaran wajan agak cepat menjadi kerak.

Wajan kecil akan ditutup hingga bagian luarnya mengering.

Halaman
123