Liputan Eksklusif

Petugas Medis Sebut Tempurung Kepala Belakang Andika Retak, Keluarga Duga Dihantam Benda Tumpul

Informasi retaknya tempurung belakang korban diinformaskan oleh petugas medis yang merawatnya

|
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Nurmahadi)
DIHANTAM BENDA TUMPUL- Kerabat memegang foto Andika Lutfi Falah (16) pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerangs aat tahlilan di Perumahan Puri Bidara RT 02/06, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (1/9/2025) malam. Andika meninggal setekah tempurung kepala belakangnya retak setelah mengikuti demo di DPR RI. (TribunTangerang/Nurmahadi) 

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA- Keluarga sudah mengiklaskan kematian Andika Lutfi Falah, pelajar kelas 2 SMK 14 Kabupaten Tangerang.

Andika meninggal dunia setelah tempurung kepalanya retak. Keluarga kepala korban menduga kepala korban retak akibat dihantam benda tumpul.

Korban ternyata tanpa sepengetahuan keluarga ternyata mengikuti demo di DPR RI.

Sebelum meninggal Andika sempat koma selama tiga hari di rumah sakit  Mintohardjo, Jakarta Pusat.

Informasi retaknya tempurung belakang korban diinformaskan oleh petugas medis yang merawatnya.

Menanggapi hal itu keluarga pasrah. Mereka menerima hal ini sebagai takdir Ilahi.

Kronologis meninggalnya Andika

Ketua RT 02, Sugiono menjelaskan peristiwa itu bermula ketika Andika diajak temannya untuk ikut aksi di DPR RI, Kamis (28/8/2025).

Andika yang masih berada di sekolah pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang lebih dulu, dengan alasan ingin mengantar sang ibu berobat.

Tanpa sepengetahuan keluarga dan gurunya, Andika bersama temannya kemudian berangkat ke DPR RI untuk ikut aksi unjuk rasa.

"Kebetulan almarhum sekolah, izin ke pihak sekolah untuk mengantar ibunya berobat. Setelah itu pihak sekolah telpon, menghubungi (ke keluarga) dan Andika memang tidak kembali," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Pelajar Asal Kabupaten Tangerang Meninggal Dunia saat Ikut Demo di DPR RI

Usai ikut berdemo di DPR RI, Andika sempat dikabarkan menghilang, pihak keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.

Hingga akhirnya pada Sabtu 30 Agustus 2025, Andika diketahui pihak keluarga melalui media sosial tengah berada di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, dalam keadaan kritis.

"Informasi terakhir itu hari Sabtu sore, waktunya saya tidak tahu persis. Setelah itu pihak keluarga langsung ke rumah sakit menjenguk putranya," kata Sugiono.

Sugiono menjelaskan Andika mengalami koma sejak Jumat 29 Agustus saat baru pertama dibawa ke RS Mintohardjo.

Berdasarkan informasi dari tim medis, Andika kritis usai tempurung belakang kepalanya retak.

Pihak keluarga menduga retaknya tempurung kepala Andika lantaran terkena hantaman benda tumpul.

Kendati demikian, Sugiono tak mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya dialami Andika saat ikut unjuk rasa.

"Terkait benturan itu saya tidak tahu persis, apakah memang dia posisinya jatuh dan bagaimana, hasil medisnya juga disampaikan memang ada benturan, tetapi pihak keluarga pun tidak tahu terkait itu," katanya.

Baca juga: Penyebab Pelajar Asal Tangerang Andika Lutfi Falah Meninggal saat Ikut Demo di DPR RI

Meski begitu Sugiono memastikan pihak keluarga tak akan menyelidiki lebih lanjut soal penyebab kematian Andika Lutfi Falah.

"Jadi saya tekankan kembali, pihak keluarga tidak akan melanjutkan hal-hal yang kita tidak inginkan. Jadi ikhlas rida semua pihak keluarga," tutur Sugiono

Namun keluarga pasrah dengan peristiwa tersebut dan mengatakan mungkin sudah menjadi takdir 

Suasana duka menyelimuti kediaman Andika Lutfi Falah (16), seorang siswa kelas 2 SMK 14 Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia saat mengikuti aksi unjuk rasa di DPR RI.

Senin (1/9/2025) malam, rumah Andika yang terletak di Perumahan Puri Bidara RT 02/06, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, tampak sudah dipenuhi warga untuk menggelar tahlil.

Adapun jenazah Andika telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Puri sekira pukul 14.00 WIB siang.

Saat disambangi Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Muhamad Amud, ibu dari Andika tampak sedikit terisak sembari mengelus dada dan berkata telah mengikhlaskan kepergian sang anak.

"Kejadian ini saya tidak menyalahkan siapapun, mungkin ini sudah jadi takdir anak saya," ujar ibu Andika.

Ibu Andika juga turut mengenang sosok sang anak yang sangat suka mendaki gunung.

"Anaknya memang suka mendaki gunung," katanya sambil sedikit menitikan air mata  (m41) 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved