Liputan Eksklusif
Gibran Bilang Begini saat Datangi Rumah Andika Lutfi Falah yang Meninggal usai Ikut Demo di DPR RI
Meski begitu keluarga iklas dengan musibah ini dan tidak membawa kasusya ke ranah hukum.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA- Meninggalnya pelajar asal Kabupaten Tangerang pasca mengikuti demo di DPR RI sampai di telinga Wapres Gibran Rakabuning.
Diketahui seorang pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang Andika Lutfi Falah,meninggal dunia usai mengikuti aksi unjuk rasa di DPR RI.
Korban disebut mengalami tempurung kepala belakang retak.
Kepala korban menurut keluarga diduga retak karena terkena pukulan benda tumpul.
Meski begitu keluarga iklas dengan musibah ini dan tidak membawa kasusya ke ranah hukum.
Merespons hal tersebut,Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Rakabela sungkawa dan mendoakan Andika Lutfi.
"Pak, bu, saya turut berbela sungkawa, dan mendoakan agar almarhum meninggal dalam keadaan Husnul khatimah," katanya.
Dia juga sempat bertanya kepada Gubernur Banten Andra Soni soal kebijakan sekolah di Banten, apakah saat ini kegiatan belajar dilakukan secara daring atau luring.
"Untuk sekolah apakah ada yang online di Banten?" tanya Gibran.
"Semuanya offline, normal semuanya, agar lebih mudah pengawasannya pak," jawab Andra Soni.
Baca juga: Wali Kelas Ungkap Sosok Andika Lutfi Falah di Sekolah, Periang, Aktif dan Sopan
Berdasarkan pantau Tribuntangerang.com di lokasi, Selasa (2/9/2025) Gibran tiba di rumah duka yang terletak di Perumahan Puri Bidara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, sekira pukul 14.57 WIB sore.
Wakil Presiden RI ke-14 itu terlihat mengenakan celana bahan panjang, dan baju batik lengan panjang.
Saat tiba dia langsung berbincang dengan orangtua Andika, yakni Abdul Ghofur dan Sofiatun.
Kepada Gibran, orangtua Andika bercerita soal awal mula sang anak bisa ikut aksi demontrasi di DPR RI.
Dia juga mengatakan jika saat di RS Mintohardjo, Andika sempat tak bisa diidentifikasi lantaran tak membawa kartu identitas dan hanphone.
"Jadi memang anak saya sempat enggak ada yang kenal karena enggak bawa identitas, kartu pelajar sama handphonenya hilang waktu dia mendaki gunung," ujar Abdul Ghofur kepada Gibran.
"Karena kami sebagai orangtua juga enggak bisa membelikan Andika hanphone, karena memang harus menabung dulu," ujar Sofiatun menambahkan.
Usai menyampaikan bela sungkawa, Gibran kemudian pamit kepada keluarga Andika, dan menyampaikan maaf karena tak bisa berlama-lama di rumah duka.
"Ibu, pak, saya enggak bisa berlama-lama di sini karena harus mengantarkan bapak Presiden ke Makassar," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua RT 02, Sugiono menjelaskan peristiwa itu bermula ketika Andika diajak temannya untuk ikut aksi di DPR RI, Kamis (28/8/2025).
Andika yang masih berada di sekolah pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang lebih dulu, dengan alasan ingin mengantar sang ibu berobat.
Tanpa sepengetahuan keluarga dan gurunya, Andika bersama temannya kemudian berangkat ke DPR RI untuk ikut aksi unjuk rasa.
"Kebetulan almarhum sekolah, izin ke pihak sekolah untuk mengantar ibunya berobat. Setelah itu pihak sekolah telpon, menghubungi (ke keluarga) dan Andika memang tidak kembali," ungkapnya.
Usai ikut berdemo di DPR RI, Andika sempat dikabarkan menghilang, piha keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.
Hingga akhirnya pada Sabtu 30 Agustus 2025, Andika diketahui pihak keluarga melalui media sosial tengah berada di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, dalam keadaan kritis.
"Informasi terakhir itu hari Sabtu sore, waktunya saya tidak tahu persis. Setelah itu pihak keluarga langsung ke rumah sakit menjenguk putranya," kata Sugiono.
Sugiono menjelaskan Andika mengalami koma sejak Jumat 29 Agustus saat baru pertama dibawa ke RS Mintohardjo.
Berdasarkan informasi dari tim medis, Andika kritis usai tempurung belakang kepalanya retak.
Pihak keluarga menduga retaknya tempurung kepala Andika lantaran terkena hantaman benda tumpul.
Kendati demikian, Sugiono tak mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya dialami Andika saat ikut unjuk rasa.
"Terkait benturan itu saya tidak tahu persis, apakah memang dia posisinya jatuh dan bagaimana, hasil medisnya juga disampaikan memang ada benturan, tetapi pihak keluarga pun tidak tahu terkait itu," katanya.
Meski begitu Sugiono memastikan pihak keluarga tak akan menyelidiki lebih lanjut soal penyebab kematian Andika Lutfi Falah.
"Jadi saya tekankan kembali, pihak keluarga tidak akan melanjutkan hal-hal yang kita tidak inginkan. Jadi ikhlas rida semua pihak keluarga," tutur Sugiono. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Sebelum Ditemukan Kritis di RS Mintohardjo, Andika Lutfi Dicari Keluarga Keliling Polsek di Jakarta |
![]() |
---|
Wali Kelas Ungkap Sosok Andika Lutfi Falah di Sekolah, Periang, Aktif dan Sopan |
![]() |
---|
Maesyal Rasyid Bakal Evaluasi Pengawasan Pelajar Pasca Meninggalnya Andika Lutfi Falah |
![]() |
---|
Meninggal Setelah Ikut Demo di DPR RI, Andika Lutfi Falah Ternyata Bercita-cita Jadi Tentara |
![]() |
---|
Wapres RI Gibran Kunjungi Rumah Andika Lutfi, Pelajar yang Meninggal usai Demo di DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.