TPS3R di Sindang Jaya Sulap Sampah Jadi Paving Block, Maesyal: Sehari Bisa 5 Ton Sampah

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menjelaskan inovasi ini menjadi upaya konkret pemerintah daerah dalam mengurangi sampah

|
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
Inovasi pengolahan sampah terus dikembangkan oleh Tempat Pengelolaan Sampah, Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten. TPS3R yang dikelola pihak Suvarna Sutera ini memanfaatkan sampah plastik rumah tangga untuk dijadikan paving block. Sementara sampah organiknya dijadikan untuk pakan ulat maggot.  (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)  

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, SINDANG JAYA - Inovasi pengolahan sampah terus dikembangkan oleh Tempat Pengelolaan Sampah, Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten. 

TPS3R yang dikelola pihak Suvarna Sutera ini memanfaatkan sampah plastik rumah tangga untuk dijadikan paving block. Sementara sampah organiknya dijadikan untuk pakan ulat maggot. 

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menjelaskan inovasi ini menjadi upaya konkret pemerintah daerah dalam mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin. 

"Kami melihat secara langsung bahwa pengolahan sampah yang dilakukan minimal sudah mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA Jatiwaringin," ungkapnya saat meninjau TPS3R Sindang Jaya, Senin (22/9/2025). 

Maesyal menjelaskan dalam sehari TPS3R tersebut mampu menampung 5 ton sampah, baik organik maupun non organik. 

2,7 ton sampah non organik akan dibakar menggunakan alat insinerator, kemudian abunya akan dicampur dengan semen untuk dijadikan paving block. 

"Ada sampah organik langsung diolah di mesin dan dijadikan sebagai maggot. Yang non organiknya itu dibakar. Dibakar pakai mesin insinerator lebih kurang sekitar 2,7 ton dibakar," ungkap Maesyal. 

Baca juga: Pengolah Sampah Jadi Energi Listrik Siap Berdiri di TPA Cipeucang, Begini Mekanismenya 

Bupati yang karib disapa Rudi Maesyal itu juga menyampaikan 5 ton sampah yang diolah TPS3R di Sindang Jaya, memakan waktu satu hari setengah. 

Dalam satu kali pembakaran, mesin insinerator di TPS ini bisa membakar hingga 70 kilogram sampah non organik selama 40 menit. 

"Dibakar nanti abunya itu kan pembakaran itu satu mesin itu 70 kilo sekali masuk sekitar 40 menit pembakaran," ungkap Maesyal. 

"Jadi sampah di sini semuanya zero. Hanya memang masih ada waktu satu hari setengah tidak satu hari. Ini lagi usaha supaya bisa satu hari," tambahnya. 

Maesyal menuturkan inovasi TPS3R di Sindang Jaya ini juga akan diterapkan di TPS lainnya, tak terkecuali di TPA Jatiwaringin. 

"Setiap kawasan baik itu kawasan industri maupun kawasan perumahan harus memiliki tempat pengolahan sampah TPS3R. Yang di Jatiwaringin nanti kita sedang lagi bahas bersama dengan pihak ketiga. Mudah-mudahan segera juga itu akan diolah di sana," jelasnya. (M41/Adv) 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved