Harga Ayam Meroket, Sejumlah Pedagang Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Tangerang

Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun dan penjualan pedagang semakin sepi

Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
DEMO PEDAGANG- Sejumlah pedagang ayam tradisional melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). Massa aksi menuntut Pemerintah Kabupaten Tangerang turun tangan untuk mengatasi harga ayam yang terus meroket. (Tribuntangerang.com/Nurmahadi) 

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Sejumlah pedagang ayam tradisional melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang, Banten, Selasa (21/10/2025). 

Massa aksi menuntut Pemerintah Kabupaten Tangerang turun tangan untuk mengatasi harga ayam yang terus meroket. 

Mereka juga tampak membawa puluhan mobil truk dan pikap yang biasa digunakan untuk mengangkut ayam potong dalam aksi unjuk rasa tersebut. 

Selain itu para peserta aksi pun tampak membawa spanduk bertuliskan "NKRI harga mati, harga tinggi tidak diminati, harga turun sedang dinanti. 

Ketua Asosiasi Pedagang Ayam Kabupaten Tangerang, Haerudin mengaku pedagang kecil alami kesulitan imbas kenaikan harga ayam yang signifikan.

Haerudin menuturkan harga ayam dari peternak kini berada di kisaran Rp 23.000 sampai Rp 26.000 per kilogram. Setelah dipotong dan dijual di pasar harganya naik mencapai Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kilogram. 

“Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun dan penjualan pedagang semakin sepi," katanya.

Selain kenaikan harga, Haerudin mengatakan para pedagang ayam tradisional juga menghadapi persaingan tidak sehat dengan perusahaan besar yang bisa menjual ayam lebih murah. 

Perbedaan harganya bisa mencapai Rp 3.000, padahal kata dia, kualitas ayam potong di pasar tradisional jauh lebih baik. 

"Mereka punya ternak dan DOC (Day Old Chick) sendiri, jadi bisa jual lebih murah. Kami jelas kalah bersaing," katanya. 

Para pedagang ayam tradisional pun berharap harga ayam kembali stabil di angka Rp 18.000 per kilogram di tingkat peternak. 

Lebih lanjut mereka juga meminta pemerintah memiliki data yang akurat terkait harga ayam di tingkat perusahaan besar dan pedagang kecil, untuk mencegah adanya permainan harga yang merugikan pedagang kecil.

"Pemerintah harus ikut turun tangan Jangan sampai ada permainan harga yang merugikan kami," kata Haerudin. 

Haerudin menegaskan para pedagang mengancam akan mogok jualan jika harga ayam tetap tinggi dalam sebulan ke depan. Aksi mogok ini tidak hanya akan dilakukan di wilayah Kabupaten Tangerang tetapi juga di Jabodetabek.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved